CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM – Dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November.
Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan upacara peringatan HGN di Halaman Kantor Bupati, Kamis (1/12/2022). Plt. Bupati Hamdam merupakan anak dari seorang guru. Dirinya pun merasakan kondisi guru saat itu.
“Saya teringat masa-masa susah jadi seorang anak guru, bapak saya guru, jadi saya merasakan bagaimana guru pada jamannya itu susahnya untuk menyekolahkan tujuh anaknya,” kata Hamdam.
Dimomentum HGN, Hamdam mengatakan pemerintah daerah akan berkomitmen untuk mensejahterakan guru-guru yang ada di Kabupaten PPU.
“Alhamdulillah sekarang pemerintah terus berkomitmen untuk memperbaiki kesejahteraan guru. Tadi juga dari sambutan menteri pendidikan, itu ditegaskan kembali bahwa kedepan kita terus berkomitmen untuk mensejahterakan guru,” tuturnya.
Ia mengatakan akan terus berkomitmen dan memperjuangkan masih guru-guru honorer di daerah yang ia pimpin. “Akan diperjuangkannya untuk dinaikan statusnya jadi guru ASN dan P3K,” kata dia.
Saat menyampaikan pidato Menteri Pendidikan, kebudayaan dan Tekhnologi RI yang disampaikan Plt. Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada sesama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” kata Hamdam di depan ratusan guru se Kabupaten PPU.
Dilanjutkan Hamdam, saat ini sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya pemerintah masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.
“Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar,” lanjutnya.
Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
“Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi,,” ujarnya.
Dalam pidato tersebut menteri Pendidikan, kebudayaan dan Tekhnologi RI yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah pemerintah saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).
(Tim Reporter Cahayaborneo.com)