CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Zaenal Arifin mengatakan, tenaga kerja dari luar PPU sangat dibutuhkan untuk proyek pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku.
Sebab, tenaga kerja lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, karena pemerintah pusat memperkirakan kebutuhan tenaga kerja konstruksi di IKN Nusantara mencapai ratusan ribu orang.
“Tidak mungkin hanya mengandalkan tenaga kerja lokal. Karena, ini pembangunan yang besar, bukan ecek-ecek. Apalagi tenaga kasar atau buruh, orang lokal kebanyakan tidak mau. Jadi, memang harus mendatangkan (tenaga kerja) dari luar,” kata Zaenal Arifin, Rabu (14/12/2022).
Kehadiran tenaga kerja dari luar PPU maupun Kalimantan Timur (Kaltim), kata Zaenal Arifin, akan berdampak terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di PPU, khususnya di Kecamatan Sepaku.
“Pasti akan tumbuh, baik itu warung makan dan lainnya. Karena itu, dinas terkait harus berperan bagaimana meningkatkan mutu dan keterampilan pelaku UMKM,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD PPU ini meminta, tenaga kerja lokal tetap diprioritaskan di setiap peluang pekerjaan yang diperlukan di IKN Nusantara.
“Kami berharap pemerintah memberikan kesempatan khusus kepada tenaga kerja lokal, bukan hanya tenaga kasar dan skill, tetapi di peluang lainnya juga,” ujarnya.
Pembangunan ibu kota Indonesia yang baru di Kecamatan Sepaku sedang dilakukan pemerintah. Sejumlah proyek infrastruktur sedang dikerjakan salah satunya Bendungan Sepaku-Semoi, Intake Sungai Sepaku dan jalan lingkar Sepaku.
Zaenal Arifin menyatakan, berlangsungnya pembangunan IKN sesuai harapan masyarakat. Terutama, masyarakat Benuo Taka dan sekitarnya agar pembangunan IKN berdampak terhadap daerah sekitarnya.
“Pembangunan IKN diharapkan berdampak terhadap daerah-daerah sekitarnya. Sepaku nantinya terpisah dengan PPU dan diharapkan PPU mendapatkan manfaat yang besar. Kalau secara nasional, ini bagian dari pemerataan pembangunan. Apalagi, Kaltim menyumbangkan pendapatan untuk negara dari sektor SDA (sumber daya alam) yang cukup besar,” ungkapnya.
Zaenal Arifin meminta, kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan diri dalam menyongsong pemindahan IKN. Pemerintah daerah juga harus menyiapkan fasilitas pendidikan, rumah sakit dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Pemindahan IKN nanti pasti ada dampak sosialnya. Kami berhadap dampak sosialnya nanti yang positif, jangan dampak sosial yang negatif. Banyak anggapan kalau ibu kota nanti kejahatan banyak. Mudah-mudahan tidak. Karena itu, itu saling kerja sama untuk mengantisipasi itu, baik pemerintah maupun masyarakat,” tandasnya.
(Tim Reporter Cahayaborneo.com)