CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM – Ratusan pegawai mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) atau Honorer di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti tes urine.
Kegiatan rutin yang diselenggarakan tersebut di setiap tahunnya dalam rangka menciptakan lingkungan pemerintah daerah yang bersih dan terhindar dari bahaya narkotika.
Sekretaris Badan Narkotika Kabupaten (BNK) PPU, Nurbayah mengatakan pihaknya melaksanakan tes urine di empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PPU, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (Perkim) PPU, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PPU dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU.
Adapun jumlah pegawai yang mengikuti kegiatan tes urine itu di antaranya adalah DPMD PPU 40 orang, Dinas Perkim PPU 150 orang, Satpol PP sebanyak 251 orang dan Dinas PUPR 364 orang.
“Untuk Perkim dan DPMD sudah selesai, menjalani tes urine, hari ini jadwalnya Satpol PP dan Dinas PUPR,“ ujarnya.
Diungkapkan Nurhayah, tidak ada terindikasi positif pada tes urine yang diambil kepada pegawai DPMD PPU. Namun pada Dinas Perkim PPU terdapat dua pegawai dinyatakan terindikasi positif.
“Yang terindikasi itu ada dua orang dari Perkim. Kami sudah berkoordinasi dengan kepala dinas untuk dilakukan assesment terlebih dahulu bagi para pegawai yang positif,” ucap Nurbaya.
Kepala Bidang atau Koordinator Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Kaltim Risma Yogi M Silalahi mengatakan bagi para pegawai yang terindikasi positif akan dilakukan terlebih dahulu assesment.
“Jika memang dia terindikasi positif. Maka mereka akan dilakukan Assesment. Apakah dia hanya masih terbilang coba-coba ataukah memang dia kecanduan (narkoba),” ujar Risma.
Assesment merupakan tindakan penilaian bagi para pegawai yang terindikasi positif. Assesment dilakukan dengan cara wawancara, observasi, serta pemeriksaan fisik dan psikis residen.
“Kalau mereka hanya coba-coba bisa dilakukan IPWL atau Institusi penerima wajib lapor. Tapi kalau memang sudah kecanduan atau pecandu berat di bawa ke balai rehabilitasi Tanah Merah Samarinda, jadi selama proses rehabilitasi biayanya gratis,” tuturnya.
Tim Redaksi Cahayaborneo.com