Seragam Gratis di PPU Tetap Berlanjut, Namun Ganti Sistem

Kepala Bidang (Kabag) Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU Syamsul Adha | Poto: Tim Cahayaborneo.com

CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM – Program seragam gratis di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dipastikan tetap berlanjut.

“Program seragam gratis di tahun 2023 bukan berhenti, tidak dihentikan. Tapi di rubah sistem proses pengadaannya,” ucap Kepala Bidang (Kabag) Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU Syamsul Adha, Rabu (25/1/2023).

Program seragam gratis telah dilaksanakan sejak tahun 2019 ketika Mantan Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) memimpin pemerintahan bersama dengan Hamdam yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Bupati PPU.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang digelontorkan untuk program seragam gratis ini pun tidak main-main, setiap tahun ajaran baru pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 14 miliar untuk program seragam gratis.

Namun demikian, selama beberapa tahun ini, pelaksanaan pengadaan seragam gratis selalu dihadapi dengan berbagai persoalan. Lantaran program tersebut dinilai tidak tepat sasaran karena tak memasang strata ekonomi.

Sejak tahun 2019 hingga 2022, seragam gratis di akomodir melalui Disdikpora PPU. Pelajar mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK baik sekolah negeri dan swasta menerima seragam gratis yang memuat beberapa item.

“Persoalannya adalah semenjak di awal pengadaan sampai dengan tahun terakhir ini semua bermasalah. Sehingga kita mengevaluasi. Jadi bukan kita hilangkan,” bebernya.

Dijelaskan Syamsul, kini pihaknya tengah menyusu Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Petunjuk Tehnis (Juknis) tentang pengadaan seragam gratis.

Baca Juga :  Bantuan Presiden Relokasi Pasar Waru Dipastikan Segera Cair

“Kita masih susun SOP dan Juknis. Karena ke depan kita akan berikan seragam gratis hanya kepada siswa yang tidak mampu,” ucapnya.

“Ke depan anggaran seragam ini langsung kita masukkan ke dalam BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sehingga dilaksanakan langsung oleh sekolah,” tambahnya.

Dilanjutkan Syamsul, pada tahun 2023, pemerintah hanya mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,5 miliar untuk seragam gartis.

“Anggaran hanya Rp2, 5 miliar hanya untuk SMP sehingga tidak mungkin kita laksanakan, sehingga akan kita kaji lagi dan dilanjut di anggaran perubahan,” jelasnya.

Tim Redaksi Cahayaborneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1