CAHAYABORNEO.COM, PENAJAM – Pada Hari Bhayangkara Ke-77, Polres Penajam Paser Utara (PPU) berhasil mengungkap beberapa kasus.
Di antaranya adalah tindak pidana pencurian kendaraan motor (curanmor), pencurian di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU dan satu tersangka dugaan kasus penganiayaan di Kecamatan Penajam.
Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan yang didampingi Wakaplres PPU Kompol Bargas Hartoko dan Kasatreskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengatakan kasus pertama dugaan curanmor terjadi di Desa Api-Api Kecamatan Waru dan menetapkan dua tersangka NS (26) dan SN (22).
“Kami berhasil mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor Yamaha Vega R warna hitam dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam biru,” ucap Kapolres, Sabtu (1/7/2023).
Dilanjutkan Kapolres, kasus kedua yakni dugaan curanmor terjadi di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Polres berhasil mengamankan pelaku pencurian berinisial MLR (28) dan AG (48) selaku penadah.
Dari kedua pelaku, pihak kepolisian menggunakan barang bukti sebuah STNK Sepeda Motor Honda Scoopy warna merah marun dan satu unit sepeda motor Honda Handa Scoopy warna merah.
Dari pengakuan MLR (28) bahwa satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah marun yang telah diambilnya tersebut di jual kepada AG (48) yang beralamat di RT. 007 RW. 003 Desa. Hawang Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Senin tanggal 19 Juni 2023 sekira jam 11.30 wita Tim Jatanras Polres PPU tiba dirumah AG (28) dan ditemukan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy dan dua unit Sepeda Motor Honda Beat Street, yang mana ketiga unit sepeda motor tersebut adalah sepeda motor hasil pencurian yang dilakukan MLR (28).
Dari keterangan tersangka MLR (28) dia telah melakukan pencurian sebanyak empat kali diantaranya satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah-hitam, satu unit sepeda motor Honda Beat Street warna hitam, satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah marun dan satu unit sepeda motor Honda Beat Street warna hitam.
“Tersangka MLR (28) terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun penjara dan AG (48) terancam hukuman penjara maksimal 4 tahun,” lanjutnya.
Kasus pencurian ketiga terjadi di Kantor DP3AP2KB PPU, dan pihaknya berhasil mengamankan AS (27) dan WE (34). Dari kedua tersangka ditemukan barang bukti satu set terpal kain berwarna hijau tua, satu unit printer merek EPSON tipe L 220 warna hitam satu buah kipas angin dinding.
Sementara itu kasus penganiayaan terjadi di Pantai Nipah-Nipah dan berhasil mengamankan AL (45).
Dari tersangka AL (45), Satreskrim Polres PPU berhasil mengamankan barang bukti satu bilah parang terbuat dari besi dengan panjang sekira 50 cm dengan gagang serta sarung terbuat dari kayu berwarna coklat, satu buah kaos lengan pendek warna kuning yang berubah menjadi warna merah karena terkena darah.
“Kejadianya pada hari sabtu tanggal 10 Juni 2023. Waktu itu korban berada diwarung milik teman yang yang berada di Pantai Nipah-Nipah,” bebernya.
Dikatakan Hendrik saat korban mengantarkan temanya membawa barang-barang untuk kebutuhan warung, diwarung ada tersangka yang sudah menunggu. Kemudian tersangka memanggil korban dan temanya untuk berbicara.
“Saat itu juga tersangka mengambil parang yang berada di belakang pintu warung dan menimpas korban dengan parang tersebut sebanyak tiga kali,” pungkasnya. (*)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com
