Dampak El Nino, PPU Alami Kebakaran Hutan dan Lahan Hingga 81 Hektare

TNI-Polri dan BPBD Penajam Paser Utara (PPU) padamkan kebakaran hutan dan lahan. (DOK. Istimewa)

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) alami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga 81,761 hektare.

Jumlah luasan lahan yang terbakar itu adalah data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU selama periode Juli hingga awal September 2023.

“Total ada 30 kasus terjadi Karhutla di PPU dengan luasan lahan yang terbakar hingga 81,761 hektare,” ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila, Rabu (6/9/2023).

Dari 30 kasus, lanjut Nurlaila, 30 kasus karhutla banyak didominasi di Kecamatan Penajam yakni 20 kasus, kemudian Kecamatan Waru 2 kasus dan Kecamatan Babulu 8 kasus, sementara Kecamatan Sepaku belum ada kasus.

Diperinci oleh Nurlaila, ada kawasan yang alami kebakaran cukup parah yakni di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu yakni sekitar 20 hektare.

Kemudian di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam seluas 20 hektare serta karhutla di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam seluas 14 hektare.

Parahnya, di Kelurahan Petung, BPBD PPU sudah mencatat empat kali kejadian dengan total lahan mencapai 20 hektare.

“Yang terbakar biasanya ditumbuhi semak belukar dan pohon,” ucapnya.

Dikatakan Nurlaila, diduga kebakaran itu diakibatkan oleh ulah manusia yang hendak membuka lahan perkebunan dan kavlingan.

“Kemungkinan itu dibakar untuk membuka ladang dan kavlingan,”  ujarnya.

Dikatakan Nurlaila, BPBD telah menyiagakan anggota personel untuk mengantisipasi terjadinya karhutla akibat el nino sejak awal Agustus 2023.

Baca Juga :  HUT Ke-22 Kabupaten PPU, Zainal Arifin Dorong Pemda PPU Tingkatkan Pembangunan Daerah

BPBD bersinergi dengan instansi TNI-Polri, Dinas Pertanian, DKPP PPU. (*)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1