PARIS – Otorita Ibu Kota Nusantara melalui Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono dan Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Prof. Mohammed Ali Berawi bertemu dengan Executive President for Secured Communications and Information Systems of Thales, Marc Darmon dan Vice President Global Security and Digital Solutions Secure Communications and Information Systems of Thales, Makrem Dridi di Kantor Thales di Paris, Perancis pada Jumat (6/10/2023).
Kunjungan Otorita Ibu Kota Nusantara ke kantor perusahaan teknologi Thales di Paris, Perancis merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi besar tersebut di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Perusahaan teknologi Thales tersebut merupakan sebuah perusahaan teknologi yang pernah bekerja sama dengan Indonesia khususnya di dalam proyek pembuatan satelit SATRIA 1.
Perusahaan teknologi Thales tersebut akan turut serta di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara sehingga mampu menciptakan kota yang berlandaskan dengan konsep smart city. Pembangunan yang dilakukan nantinya tidak hanya berfokus menciptakan sebuah kota dengan infrastruktur teknologi yang baik, namun juga bagaimana infrastruktur teknologi tersebut mampu dibangun berlandaskan kepada karakteristik Ibu Kota Nusantara seperti hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan keberlanjutan. “Semua protokol yang kami gunakan adalah protokol terbuka, kami menyediakan semua solusi dalam bentuk microservice dan mengedepankan teknologi cloud yang disertai dengan protokol yang maksimum. Dengan demikian, kami menerima berbagai jenis teknologi yang digunakan untuk masa kini dan untuk masa depan” tutur Makrem Dridi.
Selain akan turut serta di dalam pembangunan infrastruktur teknologi di Ibu Kota Nusantara, perusahaan teknologi Thales juga akan turut serta di dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait bagaimana mampu berdaptasi dengan perubahan teknologi yang ada. “Merubah sebuah peradaban merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang berkembang” tutur Bambang Susantono.
Strategi yang dapat dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi adalah dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk dapat berpartisipasi di dalam perubahan teknologi yang ada serta dengan mengedepankan aspek berkelanjutan lingkungan. Sebagai contoh, hal ini dapat dilakukan dengan mengikutsertakan masyakarat di dalam berbagai program berbasis teknologi seperti coding mom, coding difable, solar mom, dan lain-lain.
Melaiui pembahasan dalam pertemuan tersebut khususnya terkait proses pembangunan Ibu Kota Nusantara, telah menunjukan kemajuan dalam aspek transformasi digital dan aspek keberlanjutan lingkungan. Hal ini dikarenakan di dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara berlandaskan kepada konsep smart city dan selalu diikuti dengan upaya menyediakan dan mengembangkan teknologi yang ada sesuai dengan aspek keberlanjutan lingkugan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan landasan Smart Building Guideline dan Smart City Blueprint.
Oleh karena itu, melalui pertemuan ini juga menunjukan bahwa perusahaan teknologi Thales menjadi salah satu perusahaan teknologi yang memiliki ketertarikan untuk ikut turut serta dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, selain perusahaan Honeywell, Cisco, IBM, LG, Samsung, dan beberapa perusahaan teknologi lainnya asal China, Finlandia, dan Jerman. Daftar nama-nama perusahaan tersebut akan terus bertambah karena Otorita Ibu Kota Nusantara akan selalu membuka kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi yang berlandaskan kepada aspek reliable, sustainable, dan affordable. Sejalan dengan yang dikatakan oleh Bambang Susantono terkait aspek affordable, “Akan selalu dipastikan terkait aspek affordable. Karena selalu kita lihat apakah sesuai dengan anggaran kita atau tidak?”.
Sumber: Tim Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara