PENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara(PPU), mengusulkan kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melakukan pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI) dan stasiun pengisian bahan bakar minyak nelayan (SPBN) agar meningkatkan ekonomi nelayan..
Pembangunan TPI merupakan langkah penting, menurut Ketua DPRD Kabupaten PPU Syahrudin M Noor di Penajam, Sabtu, untuk mengendalikan harga di pasar agar sesuai dengan hasil tangkapan nelayan.
Kemudian pembangunan SPBN untuk mengatur harga bahan bakar agar operasional nelayan lebih efesien.
“Kami telah sampaikan permasalahan nelayan kepada Direktur Kepelabuhan Perikanan KKP dan ada respon positif,” jelasnya.
“Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi diminta membantu pembangunan itu karena memilih anggaran yang cukup besar,” tambahnya.
Peningkatan sektor perikanan memerlukan akselerasi dari pemerintah pusat, karena perlu penanganan dan realisasi program yang didukung anggaran yang memadai untuk memajukan sektor perikanan.
Keberadaan TPI dan SPBN di setiap kecamatan di daerah berjuluk Benuo Taka itu sangat penting, jelas dia, sehingga setiap wilayah memiliki sarana pendukung bagi nelayan.
Pendapatan nelayan perlu diperhatikan dengan adanya TPI bisa menjadikan hasil tangkap nelayan dapat dijual di tempat penjualan ikan itu, dan nelayan dapat membeli bahan bakar di SPBN dengan mudah dan murah.
“Kesejahteraan nelayan sangat penting karena sebagai salah satu komoditas utama di Kabupaten Penajam Paser Utara,” kata Syahrudin M Noor.
Sebenarnya, hasil tangkap nelayan cukup banyak, namun hasilnya langsung dijual kepada pembeli karena tidak ada TPI di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Nelayan sering menjual ikan hasil tangkapan langsung ke pembeli, baik saat masih di tengah laut maupun di darat. (ADV/CB)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com