KALTIM  

Dukung Program Ketahanan Pangan Di Pulau Bunyu, PT Pertamina EP Bunyu Field Kembangkan Inovasi Akar Pakis Mantap Betul

Foto: PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field berhasil mengembangkan inovasi akar pakis dalam produk Good Fern, yaitu media tanam berbahan dasar akar pakis untuk pertanian hidroponik dan organik, melalui Program Mantap Betul (Media Tanam Akar Pakis Untuk Bunyu Pertanian Unggul). (DOK. Istimewa)

BUNYU – PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field berhasil mengembangkan inovasi akar pakis dalam produk Good Fern, yaitu media tanam berbahan dasar akar pakis untuk pertanian hidroponik dan organik, melalui Program Mantap Betul (Media Tanam Akar Pakis Untuk Bunyu Pertanian Unggul), sebuah program CSR unggulan yang dilaksanakan oleh PEP Bunyu Field.

Senior Manager Bunyu Field Andry Sehang menerangkan bahwa pemanfaatan akar pakis untuk media tanam merupakan hasil karya penelitian yang dilakukan oleh warga asli Bunyu yang kemudian didukung pengembangannya oleh PEP Bunyu Field melalui program CSR dengan menyediakan lahan untuk hidroponik dan memberikan pelatihan kepada masyarakat di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara.

“Kami terus mendukung program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan di Pulau Bunyu melalui Program CSR Butani atau Bunyu Ketahanan Pangan Mandiri yang mengintegrasikan  program-program CSR PEP Bunyu Field, yaitu Program Mantap Betul, Program Kentungan Pak Abo, Program Bank Sampah Manise, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Wanita Usaha Mandiri, dan Program Kampung Herbal,” jelas Andry.

Menurutnya, pilihan perusahaan untuk mengembangkan inovasi akar pakis didasarkan pertimbangan bahwa tanaman pakis merupakan potensi lokal sebagai tanaman endemik yang banyak tersebar di daerah Kalimantan Utara, sehingga banyak tersedia bahan baku untuk menunjang program ini.

“Selain itu, akar pakis merupakan alternatif media tanam hidroponik dan organik yang tepat, serta memiliki unsur hara yang tinggi sehingga dapat mengurangi kebutuhan lahan pertanian dan air dibandingkan pertanian konvensional mengingat kondisi alam di wilayah ini,” ungkap Andry.

Baca Juga :  PT Pertamina EP Sangatta Field Berhasil Mencapai Angka Produksi Minyak Harian Tertinggi Sejak 1987

Andry menerangkan bahwa secara ekonomi penghematan penggunaan air pada pertanian konvensional hingga Rp. 525.000,- untuk setiap satu kali masa tanam dan penghematan pupuk hingga 5 juta rupiah.

Inovasi akar pakis ini sudah mendapat sertifikat paten sederhana, serta telah menoreh prestasi antara lain menajdi Juara Satu untuk Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Pemerintah Provinsi Kaltara pada tahun 2022 dan Juara Ketiga tingkat nasional di 2023 dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Sebelum dikembangkan pertanian hidroponik dan organik, menurut Andry, awalnya masyarakat Bunyu kurang tertarik dengan pertaninan. “Program Mantap Betul telah berhasil meningkatkan pengetahuan tentang pertanian dan mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat sehingga dapat terbentuk 3 kelompok yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanah, KWT Msakada dan Karang Taruna Karya Muda yang kemudian melahirkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mekar Jaya.

Salah satu lokal hero pada program ini, Munsih, kini turut aktif membagikan pengetahuan pertanian hidroponik ke seluruh anggota kelompok. “Awalnya kita hanya menanam bawang merah, namun dengan menggunakan akar pakis ternyata kami berhasil menanam tanaman lain juga seperti kol dan melon,” jelasnya.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk menjalankan program CSR yang inovatif dan mampu menciptakan nilai yang dinikmati bersama (creating shared value) serta mendukung mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi.

Baca Juga :  Universitas Balikpapan Gelar UMKM Expo Selama Tujuh Hari

”Di Program Mantap Betul, pengelolaan akar pakis seberat 54,24 kg per tahun melalui inovasi Good Fern mampu menghasilkan pengurangan emisi karbon sebesar 0,951 ton CO2eq dari pembakaran akar pakis yang sebelumnya dilakukan masyarakat. Serta dapat menghemat konsumsi air sebanyak 8.250 liter dan 400 kg pupuk setiap satu kali masa tanam,” papar Dony.

Menurutnya, pengelolaan akar pakis dalam program CSR ini menjadi solusi atas isu pemanfaatan lahan pertanian, keterbatasan sumber kegiatan produktif masyarakat, dan emisi karbon dari pembakaran akar pakis. ”Dengan program ini kami optimis bahwa lingkungan terjaga, masyarakat memperoleh sumber pendapatan, dan program pemerintah untuk ketahanan pangan dapat didukung dengan baik,” pungkasnya.

PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dinakhodai oleh PHI. Dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), PEP Bunyu Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.

Sumber: Humas PHI Pertamina

Post ADS 1
Post ADS 1