PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun akan copot lurah yang tidak disiplin dalam bekerja.
Hal itu lantaran,ia kerap menerima laporan dari masyarakat Kabupaten Benuo Taka sebutan wilayah ini, perihal kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) di tingkatan tersebut.
“Bagaimana PPU mau maju jika pelayanan di kantor lurah yang baru dimulai pada pukul 09.00 Wita,” kata Makmur Marbun.
Atas dasar tersebut, Makmur Marbun memperingati sebagian besar lurah yang ada di wilayah kepemimpinannya.
Menurut Makmur, bagaimana suatu wilayah dapat maju jika pelayanan dasar di tingkat kelurahan saja dimulai pada pukul 09.00 wita.
“Lurahnya saja banyak yang turun kerja diatas 09.00 wita. Bagaimana mau melayani masyarakat jika lurahnya saja kerjanya masih molor kita pasti akan tertinggal dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Yang jelas lurahnya pasti kita copot jika memang mereka tidak disiplin,” tegasnya.
Padahal merujuk pada aturan yang ada, lurah dan staf sebelum pukul 7.30 wita, harus berada di Kantor kelurahan untuk memulai pelayanan.
Selama ini, kata dia mengaku mendapatkan banyak Short Message Service (SMS) mapun Whatsapp ( WA) yang masuk ke ponsel miliknya jika di Kelurahan sering buka diatas jam 9.00 wita.
Marbun juga mengakui perihal itu, lantara setiap ia melakukan sidah di kantor Keluarahan ia kerap menemukan staf dan lurah yang datang terlambat.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten PPU juga akan memberlakukan sistem absensi fingerprint bagi ASN danTHL setiap kelurahan.
“Saya meminta semua kelurahan dalam waktu dekat ini harus diberlakukan sistem absensi fingerprint,” bebernya.
Tim Redakasi CahayaBorneo.com