KALTIM  

Dukung Konservasi Bekantan dan Pengurangan Emisi Karbon, Dirut PT Pertamina Hulu Indonesia Resmikan Fasilitas Ekowisata di Kutai Kartanegara  

Foto: Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Sunaryanto meresmikan sejumlah fasilitas baru di Kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, Kecamatan Samboja. (DOK. Istimewa)

SAMBOJA – Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Sunaryanto meresmikan sejumlah fasilitas baru di Kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Peresmian ini merupakan rangkaian kegiatan Safari Ramadan dan Management Goes to Community (MGTC) yang dihadiri jajaran manajemen PHI dan Muspika Kecamatan Samboja pada Rabu (20/3).

Kawasan ekowisata tersebut merupakan bagian dari program CSR unggulan perusahaan yang dikembangkan oleh PEP Sangasanga Field bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Hitam Lestari sejak 2019. Kini, kawasan ekowisata ini telah memiliki fasilitas berupa pojok belajar, pujasera, tempat parkir, dan toilet.

Sunaryanto, yang akrab disapa Anto ini menyampaikan bahwa keberhasilan program ini berkat peran seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat kampung lama dan Muspika Kecamatan Samboja. “Kami berharap dengan diresmikannya fasilitas penunjang ini dapat mendorong pengembangan program ini ke depannya, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” jelas Anto.

Setelah acara peresmian, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di area Sungai Hitam sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dan konservasi lingkungan, serta mendukung kebijakan transisi energi Pertamina dan net zero emission di tahun 2060.

Ekowisata Sungai Hitam Lestari merupakan program pengembangan masyarakat atau CSR PEP Sangasanga Field di bidang lingkungan yang berfokus pada pengembangan Pokdarwis dan ekowisata berbasis pelestarian bekantan. “Pada tahun 2023 lalu, program ini berhasil meraih predikat PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dorong Keberhasilan Budidaya Jamur di Kabupaten Penajam Paser Utara, PHKT Implementasikan Inovasi SEMENJANA

Inisiasi program ini dilatarbelakangi oleh kondisi habitat bekantan di Indonesia yang terus berkurang dan beralih fungsi menjadi permukiman, tambak, atau pertanian. Berdasarkan daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), status bekantan saat ini masuk kategori terancam punah (endangered).

Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari mencakup berbagai aspek, mulai dari konservasi bekantan, penggunaan panel surya, hingga penanaman hutan mangrove. Sejak awal pelaksanaan program, populasi bekantan dan konservasinya kini telah mencapai 400 ekor. Kemudian aspek penggunaan panel surya dan penanaman hutan mangrove berdampak positif terhadap lingkungan, di mana berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon masing-masing sebanyak 51,04 ton CO2eq/tahun dan 175,34 ton CO2eq/tahun.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, Pokdarwis di sana memiliki kegiatan utama berupa susur sungai yang menjelaskan tentang pariwisata berkelanjutan. Dari kegiatan ini, Pokdarwis dapat meraup pendapatan Rp70 juta per tahun yang diperoleh dari biaya jasa susur sungai kepada 1.200 wisatawan yang datang setiap tahunnya. Sekitar 50 persen wisatawan yang berkunjung merupakan wisatawan mancanegara. Selain itu, Pokdarwis di sana dapat menghemat biaya listrik Rp1,2 juta per tahun berkat penggunaan panel surya Energi Baru Terbarukan (EBT).

Perwakilan Muspika Samboja, Sertu Andri, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian dari PEP Sangasanga kepada masyarakat Kecamatan Samboja, baik itu secara umum maupun kepada Pokdarwis Sungai Hitam Lestari, yang dipimpin Aidil Amin. ”Sebagai masyarakat Samboja, kami mendapatkan hal-hal bermanfaat dengan adanya kegiatan PEP Sangasanga melalui Program Ekowista di Sungai Hitam ini. Berkat bimbingan dari Pertamina, kawasan ini menjadi lebih bagus dan tingkat kunjungan dari wisatawan semakin tinggi sehingga juga berdampak terhadap roda ekonomi di daerah sekitar,” ujar Andri.

Baca Juga :  Disporapar Paser Gelar Benuo Taka Festival

Head of Comrel & CID PHI Zona 9, Elis Fauziyah, menyampaikan bahwa berikutnya Kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari akan menuju tahap pengembangan ekoriparian, sesuai saran KLHK pada saat sesi penilaian PROPER Emas tahun lalu. ”Saat ini kami sedang mengkaji lebih lanjut untuk pemenuhan indikator lokasi ekoriparian. Kami juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan beberapa instansi pemerintah guna kerja sama pengembangan dan validasi indikator-indikator tersebut,” tambahnya.

Program Sungai Hitam Lestari berkontribusi terhadap upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SGDs), khususnya Tujuan 1 tentang menghapus kemiskinan, Tujuan 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan Tujuan 15 tentang menjaga ekosistem darat.

PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Sangasanga Field bersama  anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com. (CB/Rilis/Admin01)

Post ADS 1
Post ADS 1