PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun menyebut bahwa masyarakat PPU belum menikmati pelayanan air bersih.
Hal itu diungkapkan Marbun saat pimpin rapat terkait perluasan Embung Lawe-lawe yang berada di kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Senin, (13/5/2024) di Kantor Bupati PPU.
Pertemuan ini melibatkan langsung pihak Pertamina, Perumda Danum Taka PPU, Dinas PUPR kabupaten PPU, Dinas Sosial dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya di lingkup PPU.
Pj Bupati PPU Makmur Marbun mengatakan bahwa pertemuan tersebut penting dilaksanakan. Karena menurutnya kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan manusia yang paling utama dimanapun berada. Bahkan sambung dia, insvestor pun ketika akan masuk ke daerah yang dipertanyakan pertama adalah terkait air bersih untuk kebutuhan mereka.
Dia menambahkan bahwa dirinya prihatin dan sedih selama menjabat sebagai Pj bupati di kabupaten PPU. Karena menurutnya, sejauh ini baru diangka 26 persen masyarakat kabupaten PPU yang dapat menikmati air bersih dari pemerintah.
“Jadi saya minta melalui pertemuan ini kita membahas apa yang akan dilakukan ke depan untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Jika ada kendala, bagaimana kita menyelesaikan persoalan itu bersama,” kata Makmur Marbun.
Direktur Produk Hukum Daerah pada Direktorat Otda ini menambahkan bahwa rencana perluasan Embung Lawe-lawe tersebut salah satunya adalah untuk memperluas jangkauan pelayanan air bersih kepada masyarakat kabupaten PPU.
“Saya juga tidak habis fikir kemana aja pemerintah daerah selama ini. Diusianya ke 22 tahun tetapi sebagian besar masyarakatnya belum bisa menikmati air bersih dari pemerintah daerah. Kasihan kan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu Makmur Marbun menekankan kembali, bahwa pentingnya pertemuan tersebut yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait dalam rencana perluasan embung lawe-lawe tersebut.
Dia menambahkan, jika dalam pelaksanaannya tersebut nantinya menemui kendala-kendala di lapangan agar segera di selesaikan. Salah satunya terkait dugaan keberadaan pipa kilang pertamina di wilayah itu agar segera diselesaikan sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Terimakasih kepada kita semua. Sesungguhnya kita mencari makna sebenarnya yang terbaik bagi masyarakat, tentunya juga untuk pihak perusahaan masing-masing, Kami dituntut untuk tidak mencari untung atau mencari uang. Tetapi ditugaskan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Itu tugas saya,” tutup Makmur Marbun. (ADV/CB/Rilis/Humas/PPU)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com