Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Pemkab PPU Peringati Kebangkitan Nasional ke 116, Makmur Marbun : Sebuah Refleksi Menuju Indonesia Emas

badge-check


					Foto: Pemkab PPU Melaksanakan Upacara Kebangkitan Nasional ke-66 di Aula Kantor Bupati PPU. (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Pemkab PPU Melaksanakan Upacara Kebangkitan Nasional ke-66 di Aula Kantor Bupati PPU. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 116 dengan tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas di Aula Lantai I Kantor Bupati,Senin (20/5/2024) pagi.

Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun menyampaikan dalam sambutannya, bahwa momentum ini merupakan refleksi terhadap gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia. Selain itu, sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya.

Lanjutnya, melainkan pada komunikasi yang terus menerus dibangun tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu.

Ia menjelaskan lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang dimasa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

“Boedi Oetomo awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan,” kata Makrmur Marbun.

Selain itu, sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan,persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia.

Ia mengatakan dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpu adalah pendidikan,

“Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsadari belenggu penjajahan,” kata Pj Bupati PPU.

Kartini merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri.

“la telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda (embrio bangsa), yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional,” kata dia

Dikatakan Marbun para pahlawan itu memaparkan Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi bangsa pada hari ini.

“Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang didepan mata,” tutupnya. (ADV/CB/Dadm)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Bupati Mudyat Noor Buka FGD Penguatan Karakter dan MBG di PPU

12 September 2025 - 14:55 WITA

Pemkab PPU Siapkan Beasiswa Prestasi, Cetak SDM Unggul Sambut IKN

12 September 2025 - 14:41 WITA

Cegah Stunting di PPU, Mudyat Noor Perkuat Peran Keluarga Lewat GATI dan Genting

12 September 2025 - 14:36 WITA

Konservasi Orangutan Kalimantan: Translokasi Mungky dan Dodo ke Pulau Suaka Kelawasan

12 September 2025 - 10:55 WITA

Bupati PPU Mudyat Noor Minta Sertifikasi Lahan Warga Terdampak IKN Selesai Tanpa Penundaan

12 September 2025 - 10:50 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU