Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Pemkab PPU Berencana Relokasi Warga Terdampak Banjir di Sepaku, Bangun Hunian Lebih Layak

badge-check


					Foto: Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun saat menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Sepaku. (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun saat menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Sepaku. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, berencana  untuk merelokasi empat desa yang rutin terdampak banjir di Kecamatan Sepaku. 

Keputusan ini dipicu oleh instruksi dari pemerintah pusat, mengingat keempat desa tersebut terletak di dataran rendah dan berdekatan dengan sungai, yang membuatnya rentan terkena banjir setiap tahun.

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun, menjelaskan bahwa Desa Karang Jinawi, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, dan Kelurahan Sepaku akan direlokasi untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada warganya.

“Jadi desa yang berada di dataran rendah dan dekat bantaran sungai itu Desa Karang Jinawi, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja dan Kelurahan Sepaku. Desa ini setiap tahun pasti terkena banjir. Maka dari itu, pemerintah pusat akan merelokasi dan akan dibangunkan rumah yang bagus dan lebih layak,” kata Makmur Marbun saat ditemui di Kecamatan Sepaku, Kamis (27/6/2024). 

Menurut Marbun, relokasi ini juga merupakan bagian dari wacana yang dicetuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, terkait pembangunan Kawasan Ibu Kota Negara (IKN). 

Proses relokasi ini akan disertai dengan sosialisasi intensif kepada masyarakat setempat untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap tujuan dan manfaat dari program ini.

Menurut Marbun sosialisasi ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman antara pemerintah dan masyarakat, terutama mengingat pentingnya relokasi ini dalam mendukung pembangunan IKN di Sepaku.

“Masyarakat harus diberi penjelasan atau pemahaman terlebih dahulu sebelum program relokasi dijalankan, bahwa pemerintah tidak ada niatan menyengsarakan masyarakat. Apalagi adanya IKN ini, masyarakat sepatunya menyambut dengan penuh rasa syukur dan gembira,” jelasnya. 

Marbun juga menegaskan bahwa keputusan untuk merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan banjir di Sepaku telah dipikirkan secara matang.

“Sebelum adanya pembangunan IKN, beberapa daerah di Sepaku memang sering terkena banjir karena lokasinya berada di daerah cekungan atau dataran rendah,” paparnya.

Dengan demikian, program relokasi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat bagi warga yang selama ini menghadapi risiko banjir secara berulang. Pemkab PPU berkomitmen untuk membangun hunian yang tidak hanya lebih aman namun juga lebih nyaman dan layak huni bagi masyarakat yang terdampak.(ADV/CB/DADM)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Sawah Jadi Sawit, DPRD Minta Lahan Pertanian Diaktifkan Lagi

22 Mei 2025 - 18:22 WITA

696 Abdi Negara Baru Perkuat Pemerintahan PPU di Era Perubahan

22 Mei 2025 - 16:24 WITA

Dua Pria Pengedar Sabu Diamankan Satresnarkoba Polres PPU

22 Mei 2025 - 14:13 WITA

Jemaah Haji Termuda Asal PPU Siap Berangkat ke Tanah Suci

22 Mei 2025 - 12:49 WITA

Diskan PPU Evaluasi Kelompok Nelayan Pembudidaya

22 Mei 2025 - 11:09 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU