Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Pemkab PPU Gelar Monitoring Kebijakan KLA untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

badge-check


					Foto: Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan kegiatan monitoring terpadu terkait Kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kantor Bupati PPU, hari Selasa (9/7/2024). (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan kegiatan monitoring terpadu terkait Kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kantor Bupati PPU, hari Selasa (9/7/2024). (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan kegiatan monitoring terpadu terkait Kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kantor Bupati PPU, hari Selasa (9/7/2024).

Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap instruksi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak. 

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah tim terpadu dari pusat, termasuk perwakilan dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sekretaris Kabinet, dan Kementerian Dalam Negeri.

“Saat ini, PPU telah tiga kali mendapatkan predikat evaluasi KLA, dengan harapan naik ke predikat tertinggi yaitu Nindya,” kata Sekretaris Daerah PPU, Tohar, kepada Media Cahaya Borneo.

Dalam evaluasi tersebut, ditemukan dua hal yang perlu segera ditindaklanjuti. Pertama, terkait dukungan dan informasi dari unit kerja yang belum masuk dalam laporan KLA karena tidak bersentuhan langsung.

 “Kami telah menyediakan layanan jemput untuk mengurangi kesenjangan ini,” tambah Tohar.

Kedua, terkait identitas anak-anak yang harus segera didaftarkan setelah keluar dari rumah sakit. “Penting bagi kami untuk memastikan setiap anak memiliki identitas yang tercatat dalam sistem pemerintah,” jelasnya.

Tohar juga menambahkan bahwa PPU akan terus meningkatkan program dan kegiatan untuk memperbaiki indikator KLA yang telah ditetapkan. (ADV/CB/DADM)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com



Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tiga Pekerja Korban Longsor di Lawe-Lawe Ternyata Tak Miliki Jaminan Sosial

30 Oktober 2025 - 15:26 WITA

Perubahan Teknis Berujung Fatal: Pekerjaan Manual di Kilang Pertamina Makan Korban Jiwa

30 Oktober 2025 - 14:48 WITA

DPRD PPU Telusuri Dugaan Kelalaian Keselamatan Kerja di Proyek RDMP Pasca Tewasnya Tiga Pekerja

30 Oktober 2025 - 14:33 WITA

Pemkab PPU Gandeng PEM Akamigas, Siapkan Beasiswa bagi Putra Daerah di Bidang Migas

28 Oktober 2025 - 15:28 WITA

Operasi Pasar Pangan Murah Digelar di PPU, Warga Antusias Dapatkan Beras Terjangkau

28 Oktober 2025 - 13:19 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA