PENAJAM – Keseriusan pemerintah pusat dalam memindahkan Ibu Kota Nusantara ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur semakin terlihat jelas dengan berbagai perkembangan yang terjadi.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengundang tokoh-tokoh pemuda dan pengusaha dari Kalimantan Timur (Kaltim) serta kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Harapannya adalah agar masyarakat lokal dapat berperan aktif, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Namun, sangat disayangkan bahwa perwakilan dari Ketua HIPMI PPU tidak hadir dalam acara tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, Ketua HIPMI PPU Sayyid Hasan tidak ingin berkomentar panjang terkait ketidakhadiran tersebut.
“Saya sendiri mendapat informasi setelah pertemuan, dan saya juga sudah konfirmasi dengan HIPMI Kaltim bahwa itu adalah perwakilan Kalimantan Timur,” ucapnya.
Dalam foto yang beredar, terlihat perwakilan dari HIPMI Balikpapan, Kadin Balikpapan, HIPMI Samarinda, dan Kadin PPU.
“Saya pikir hal itu tidak perlu dipermasalahkan, pasti ada pertimbangan lain dan kondisi. Ini hanya mengenai internal. Yang jelas, kita mendukung proses pembangunan IKN selama masyarakat kita tidak menjadi penonton di kampung sendiri,” jelas Sayyid Hasan saat diminta klarifikasi mengenai ketidakhadirannya. (CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com