Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

DAERAH

Dinkes Paser Ajak Stakeholder Turunkan Angka Kematian Ibu & Bayi

badge-check


					Dinkes Paser Ajak Stakeholder Turunkan Angka Kematian Ibu & Bayi Perbesar

 

PASER – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser Amri Yulihardi pihaknya bersama lintas sektor terkait berkomitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Melalui Proyek Perubahan Strategi Percepatan Aksi Penurunan AKI AKB guna Mewujudkan Paser yang Maju, Adil, dan Sejahtera (SI TARUNA PASER MAS), Dinkes Paser melibatkan lintas sektor mulai dari Camat, Kepala Puskesmas, Kapolsek, perwakilan Danramil, perwakilan Dinas P2KBP3A, Kepala TP-PKK, Lurah, Kepala Desa, Perwakilan RT dan Kader Posyandu di wilayah Tanah Grogot.

“Beberapa waktu lalu kami sudah tandatangani komitmen menurunkan angka kematian ibu dan bayi di kecamatan Tanah Grogot,” kata Kepala Dinkes Paser, Amri Yuliardi, di Tanah Grogot, Sabtu (7/9/2024).

Amri menerangkan komitmen stakeholder di Kecamatan Tanah Grogot itu dilakukan saat Rapat Koordinasi dan Komitmen Bersama di Puskesmas Tanah Grogot, Kamis (05/09/2024)
Menurut Amri, tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Paser perlu segera ditindak.

Tercatat hingga akhir tahun 2023 terdapat 11 kasus kematian ibu dan 42 kasus kematian bayi, sementara tahun 2024 hingga bulan agustus ini ada 6 kasus kematian ibu dan 33 kematian bayi. Kecamatan Tanah Grogot sendiri tercatat sebanyak 2 Ibu dan 11 Bayi.

“Jika dilihat secara statistik memang terlihat kecil, akan tetapi hal ini bukan hanya persoalan angka, namun terkait nyawa ibu dan anak yang dikandung, yang seharusnya risiko (kematian) dapat dicegah dengan upaya dan langkah-langkah preventif berupa tindakan secara cepat dan tepat yang dapat kita lakukan bersama” lanjutnya

Adapun Pilot Project Perubahan dari SI TARUNA PASER MAS berada di Kecamatan Tanah Grogot, mengingat wilayah tersebut memiliki jumlah ibu hamil yang cukup banyak dengan kasus AKI AKB terbanyak dibanding kecamatan lainnya.

“Dengan adanya komitmen ini masyarakat dan lintas sektor, seluruhnya dapat turut berpartisipasi aktif, tenaga kesehatan bisa memberikan pemahaman dan pemeriksaan rutin, kader posyandu dapat memberikan pendampingan ibu hamil, bahkan bapak ibu RT/RW, Lurah, hingga Camat juga dapat berperan dengan peduli terhadap kondisi ibu hamil yang ada di wilayahnya” kata Amri.

Terpisah, Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid berharap dengan adanya proyek SI TARUNA PASER MAS dapat menekan kasus kematian ibu dan bayi di wilayahnya.

“Mudah-mudahan kita dapat menekan angka kematian, kalau tidak salah tadi Pak Kadis menyampaikan ada 2 kasus ibu dan 11 kasus bayi (di Kecamatan Tanah Grogot). Melalui proyek ini, karena locus-nya ada di Tanah Grogot, harapannya dapat ditekan”harapnya.(CB02/05)

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Amanah Persatuan dan Profesionalisme Prajurit dalam Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI Kodam VI/Mulawarman

17 Agustus 2025 - 21:28 WITA

Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 RI di Samarinda Berjalan Khidmat

17 Agustus 2025 - 21:21 WITA

Kaltim Mantapkan Persiapan Karisma Event Nusantara 2026 dan Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2026–2030

10 Agustus 2025 - 14:14 WITA

Dinas Pariwisata Kaltim Umumkan Enam Finalis Penilaian Arindama 2025, Ada Aturan Baru

9 Agustus 2025 - 13:00 WITA

Salurkan Makanan Bergizi, PT Pertamina EP Tanjung Field Dukung Program Pemkab Tabalong dalam Penanganan Stunting

8 Agustus 2025 - 17:00 WITA

Trending di DAERAH