PENAJAM – Puluhan warga Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendatangi Kantor Bupati untuk meminta peninjauan ulang terkait batas wilayah antara Kelurahan Jenebora dan Kelurahan Gersik.
Mereka menginginkan pemerintah mengkaji kembali peta yang telah ditentukan, menyusul ketidakjelasan tapal batas yang dikhawatirkan memicu konflik antarwarga.
Permasalahan tapal batas ini semakin mengemuka seiring dengan adanya proyek pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) di wilayah tersebut, yang merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur untuk mendukung keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, PPU.
Proyek ini memperbesar kebutuhan akan kejelasan batas wilayah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, bersama Asisten I Bidang Pemerintahan, Nikco Herlambang, segera merespons permintaan warga dengan menggelar pertemuan bersama para tokoh masyarakat Jenebora.
Dalam pertemuan tersebut, Zainal menegaskan pentingnya penyelesaian masalah dengan pendekatan yang damai dan tanpa menimbulkan ketegangan antarwarga.
“Penyelesaianya harus tenang, nyaman dan Kita harus menjaga interil tidak boleh ada unsur-unsur SARA di dalamnya. Makanya tadi Saya sudah sampaikan data dari kami sudah kami bagikan ke masyarakat, masyarakat bisa memberikan masukkan kepada Kami,” kata Zainal, Senin (7/10/2024).
Zainal juga menambahkan bahwa proses pengajuan masyarakat sudah berjalan dan sedang dalam tahap pengkajian.
“Ya kita tinggal masukkan, yang penting kita menyelesaikan dengan kepala dingin. Semua warga adalah bagian dati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya. (ADV/CB/DADM)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com