Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

ADVERTORIAL KOMINFO PPU

Waspada Malaria, Dinkes PPU Sebar Ribuan Kelambu

badge-check


					Foto: Kepala Dinas Kesehatan, Grace. (DOK. CahayaBorneo.com) Perbesar

Foto: Kepala Dinas Kesehatan, Grace. (DOK. CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Sebagai langkah proaktif untuk menekan penyebaran penyakit  malaria, Dinas KKesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) telah mendistribusikan 60.000 kelambu kepada warga, terutama di Kecamatan Sepaku.

Inisiatif ini merupakan respons langsung terhadap meningkatnya risiko penularan malaria, terutama mengingat banyaknya kasus dari daerah lain.

Kepala Dinas Kesehatan, Grace, menjelaskan bahwa semua kasus malaria yang dilaporkan di Sepaku merupakan kasus impor, dengan pasien yang tertular penyakit tersebut berasal dari daerah seperti Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Parasit malaria yang dominan ditemukan di wilayah tersebut adalah Plasmodium malariae dan Plasmodium vivax.

“Fokus utama kami adalah memberantas nyamuk Anopheles, vektor utama penularan malaria. Dengan menggunakan pendekatan multi-cabang, termasuk penempatan briket larvasida di air yang tergenang untuk membunuh larva nyamuk,” ujarnya Rabu (16/10/2024).

“Selain itu, operasi pengasapan sedang dilakukan di lokasi-lokasi strategis, seperti istana presiden dan daerah-daerah dengan konsentrasi pekerja konstruksi yang tinggi,” tambah Grace.

Daerah yang menjadi perhatian khusus adalah Sotek, yang terletak sekitar 150 kilometer dari Ibu KotaNusantara(IKN).

Dengan sejarah infeksi malaria di daerah tersebut, Dinkes PPU bekerja keras untuk mencegah penyebaran penyakit malaria, termasuk ke ibu kota baru.

“Kelambu sangat penting terutama bagi para pekerja dan penebang liar yang sering memasuki kawasan hutan, di mana risiko tertular malaria jauh lebih tinggi,” tambahnya

Pembagian 60.000 kelambu merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang lebih luas untuk melindungi penduduk dari malaria.

Namun, lembaga tersebut khususnya prihatin dengan kerentanan ibu hamil terhadap malaria, karena penyakit tersebut dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan anak.

“Dengan menggabungkan upaya ini diharap kesadaran publik dapat mengurangi penularan malaria dan membina masyarakat yang lebih sehat. Warga didorong untuk menggunakan kelambu yang disediakan dan tetap waspada terhadap gigitan nyamuk,” tambahnya.

Pendekatan komprehensif PPU terhadap pencegahan malaria menjadi model bagi wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Melalui kerja sama antara badan kesehatan dan masyarakat, PPU berupaya mewujudkan masa depan bebas malaria. (ADV/CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wabup PPU Hadiri Wisuda STT Migas Balikpapan 2025, 276 Lulusan Siap Bersaing di Industri Energi

16 November 2025 - 11:45 WITA

Pemkab PPU Rancang SPBU Khusus Petani, Jamin Akses Solar Bersubsidi Lebih Mudah

16 November 2025 - 11:40 WITA

Bantuan Pendidikan Siswa Baru, KPC Mulai Didistribusikan Akhir November 2025

16 November 2025 - 11:37 WITA

Pastikan Atlet POPDA XVII PPU Tertangani Dengan Baik, Disdikpora Siapkan Layanan Kesehatan

15 November 2025 - 18:20 WITA

Sekda Tohar Lepas Ratusan Peserta Fun Run 2025 Sambut HUT ke-41 SMAN 1 PPU

15 November 2025 - 17:52 WITA

Trending di ADVERTORIAL KOMINFO PPU