Anggota DPRD PPU Soroti Pemortalan Jalan Desa Gunung Mulia

Foto: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati. (DOK CahayaBorneo.com)

PENAJAM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, menyoroti kegiatan pemortalan yang terjadi jalan di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.

Pemortalan ini dilakukan karena seringnya kendaraan roda empat bermuatan sawit melewati jalan tersebut, yang dikhawatirkan akan membuat kerusakan jalan. Selain itu aktivitas kebdaraat bermuatan sawit dikhawatirkan membahayakan anak-anak yang sedang bermain di kawasab tersebut pada sore hari.

Menurut Sujiati, langkah pemortalan sebenarnya bertujuan baik, mengingat kondisi jalan yang masih berupa tanah dan rawan rusak, terutama saat dilewati kendaraan berat.

“Jalannya memang bukan permanen, masih tanah. Jika dilewati kendaraan berat, apalagi yang bermuatan sawit, akan mudah rusak,” ujar Sujiati, Jumat (18/10/2024).

Namun, ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan desa-desa yang berada di sekitar sebelum melakukan tindakan pemortalan.

“Sebaiknya ada koordinasi lebih lanjut, terutama dengan desa-desa yang dilalui. Pemortalan tidak seharusnya menghentikan roda perekonomian Jika tidak bisa lewat, perputaran ekonomi pasti terhambat,” kata Sujiati.

Sujiati menyarankan agar setiap kendaraan berat yang melewati jalan tersebut memberikan kontribusi untuk perbaikan jalan, sehingga tidak hanya melindungi jalan dari kerusakan, tetapi juga menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.

“Harapan saya walaupun di portal itu juga maksud saya sih ada positifnya. Kalau di portal seperti itu yang lewat itu bisa memberikan kontribusi untuk perbaikan jalan di situ kenapa engga,” ujar Sujiati.

Baca Juga :  Tutup Expo IKN 2024, Marbun Sebut Akan Terus Berikan Hiburan Untuk Warga PPU

Ia juga mengingatkan bahwa kurangnya koordinasi antar desa terkait pemortalan dapat memicu potensi konflik. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat komunikasi antar desa guna mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak.

“Harusnya desa yang portal ada koordinasi dengan desa setempat yang memang sering melewati jalan itu,” pungkasnya. (ADV/CB/DMS).

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1