PENAJAM – Meski masih tergolong baru, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sumber Sari di Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), telah menjadi contoh inspiratif dalam pengembangan ekonomi desa.
Didirikan pada tahun 2018, Bumdes Sumber Sari berperan penting dalam memajukan ekonomi dan sosial desa dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Komitmen mereka adalah meningkatkan kesejahteraan warga dan menggerakkan perekonomian desa secara berkelanjutan.
Direktur Bundes Sumber Sari, Indra Budiyanto, mengatakan saat ini ada lima UMKM yang dibinannya dari berbagai sektor produk, mulai dari kuliner seperti keripik singkong, amplang berbahan dasar ikan haruan, kue kering, sampai kriya berbentuk batik tulis tangan, batik cubit dengan objek khas daerah, hingga konveksi yang dikelola oleh pelaku usaha dan masyarakat. “Hampir semuanya di produksi oleh ibu-ibu. Jadi kami memang berdayakan perempuan lokal,” jelasnya.
Salah satu produk unggulan yang menjadi ciri khas adalah batik dengan motif Badas. Badas spesies buaya langka yang hanya dapat ditemukan di habitat danau sekitar Desa Sumber Sari. “Kami ingin mengangkat nama Badas sebagai simbol pelestarian dan keunikan dari Desa kami,” ujarnya.
Kemudian ada juga usaha konveksi yang digerakkan oleh ibu-ibu di Desa tersebut. “Ibu-ibu ini sebelumnya dilatih menggunakan anggaran dari desa pada 2023. Setelah selesai dilatih tahun ini kami sudah mulai produksi dan lakukan kerja sama,” katanya.
Partisipasi perdananya Bumdes Expo 2024 di Atrium Bigmall Samarinda dari 11 hingga 13 Oktober lalu memberikan pengalaman berharga bagi mereka. Dalam kegiatan itu, mereka tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga berinteraksi dengan banyak pengunjung dan pelaku usaha lainnya. “Kami berharap bisa menjalin kerjasama dan menemukan pasar baru untuk produk-produk kami. Apalagi dengan hadirnya IKN (Ibu Kota Nusantara) kami mau ambil peluang di situ,” lanjut Indra.
Selama tiga hari acara, antusias yang diterima cukup positif. Selain berbelanja para pengunjung juga membangun interaksi yang positif mulai dari memberi masukan, motivasi, peluang kerja sama, serta bantuan-bantuan bagi UMKM.
“Dari talk show yang dilakukan di awal kegiatan, kami dapat informasi penting mengenai akses kredit, bantuan, dan pelatihan untuk UMKM dari berbagai instansi. Ini adalah kesempatan yang tidak ingin kami lewatkan. Mungkin kalau tidak ikut ini kami tidak akan mendapatkan informasi-informasi itu,” tambahnya.
Jadi setelah ini kami akan menindak lanjuti peluang dari Bulog untuk bekerja sama terkait mengirimkan sample gabah dan beras untuk di uji layak atau tidak untuk di produksi di Desa Sumber Sari. Kalau memang layakakan kami lakukan kerja sama. Jadi hasil sawah kami akan diserap oleh Bulog,” terangnya.
Indra juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memperluas jaringan dan meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM di desa. “Dari talk show yang diadakan, kami belajar banyak tentang cara meningkatkan produksi dan kualitas produk,” ujarnya.
Keberhasilan Bumdes Sumber Sari dalam mempromosikan produk lokal semakin diperkuat dengan banyaknya pesanan dari berbagai dinas, dan perusahaan swasta di Kutim beberapa waktu belakangan.
“Alhamdulillah, saat ini kami perkuat pasar di daerah dulu, setelahnya kami jangkau pasar yang lebih luas termasuk dari event ini, semoga jadi langkah awal yang baik bagi kami,” ungkapnya dengan semangat.
Indra sangat mengapresiasi kegiatan Bumdes Expo tersebut. “Kami berterima kasih terhadap DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Kutim yang telah merekomendasikan kami, juga DPMD Kaltim yang melaksanakan kegiatan ini. Sehingga selain bisa mempromosikan produk Desa kami, kami juga mendapat banyak informasi penting,” imbuhnya.
Bumdes Sumber Sari tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga pendorong kreativitas ekonomi yang keberlanjutan. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Bumdes Sumber Sari akan terus tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi desa dan sekitarnya.(CB/NS)
Tim Redakasi CahayaBorneo.com