PENAJAM- Sebagai bentuk pelestarian adat turun-temurun, Benuo Taka kembali mengadakan festival Belian adat Paser Nondoi 2024. Nondoi adalah sebuah ritual adat yang punya filosofis ‘bersih-bersih kampung’, kegiatan ini telah dilakukan leluhur suku Paser sejak dahulu, hingga sekarang dijadikan festival tahunan oleh Pemerintah Penajam Paser Utara (PPU).
Berlangsung selama enam hari, sejak tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2024, perayaan tersebut telah resmi ditutup dengan meriah di rumah adat Paser Kuta Rekan Tatau. Perayaan tahunan ini sukses menyatukan masyarakat dalam melestarikan warisan budaya leluhur.
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Festival Nondoi tahun ini. Menurutnya, rangkaian acara yang berlangsung dengan lancar menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya.
“Dengan adanya festival ini, kita semua dapat merasakan langsung bagaimana masyarakat kita terus berupaya melestarikan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” ujar Zainal. Senin ( 04/11/2024).
Lebih lanjut, Pj Bupati berharap agar semangat pelestarian budaya ini dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi muda.
“Kita semua berharap agar budaya yang telah kita lestarikan selama ini dapat terus menjaga perilaku dan nilai-nilai luhur masyarakat, meskipun di tengah perkembangan zaman yang semakin modern,” tambahnya.
Agar mendapat antusias yang besar dari masyarakat, Festival Nondoi 2024 tidak hanya jadi ajang pelestarian budaya tapi juga menyajikan berbagai rangkaian acara yang menarik, mulai dari pertunjukan seni tradisional, lomba-lomba khas daerah, hingga pameran produk UMKM. (ADV/CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com