Program B2SA, Strategi Komprehensif DKP PPU dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Kepala Dinas DKP PPU, Mulyono. (Dok. Istimewa)
Foto: Kepala Dinas DKP PPU, Mulyono. (Dok. cahayaborneo)

PENAJAM– Sebagai langkah penting untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) secara aktif melaksanakan program Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Inisiatif komprehensif ini bertujuan untuk menyediakan pangan yang terjangkau, bergizi, dan seimbang bagi seluruh penduduk, dengan fokus khusus pada penanggulangan stunting dan kekurangan gizi pada anak-anak.

Kepala DKP PPU, Mulyono mengatakan program B2SA melibatkan penciptaan berbagai komponen di tingkat desa, termasuk kebun pangan B2SA, gerai, dan rumah. Komponen-komponen ini bekerja sama untuk memastikan pasokan pangan bergizi yang berkelanjutan dan mempromosikan kebiasaan makan sehat di antara masyarakat.

“Program B2SA merupakan pendekatan holistik untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan mengintegrasikan kebun, gerai, dan rumah pangan, kami dapat mengatasi masalah aksesibilitas pangan, meningkatkan konsumsi pangan lokal, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang.” Ungkapnya Senin (11/11/2024).

Salah satu komponen utama program ini adalah kebun pangan B2SA. Kebun-kebun ini, yang didirikan di berbagai lokasi seperti sekolah dan pusat-pusat komunitas, berfungsi sebagai sarana edukasi untuk mempromosikan budidaya sayuran bergizi.

“Dengan mengajarkan orang-orang cara menanam makanan mereka sendiri, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada makanan yang dibeli,” jelasnya.

Di sisi lain, gerai makanan B2SA berperan penting dalam meningkatkan akses terhadap makanan bergizi. Gerai-gerai ini, yang sering kali berlokasi di pasar lokal atau koperasi, menawarkan berbagai pilihan makanan sehat dengan harga terjangkau. Dengan mendukung petani dan produsen lokal, program ini juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Car Free Day di Kawasan Gerbang Madani Berdampak Positif Bagi UMKM

“Komponen yang paling berdampak dari program B2SA adalah rumah makanan B2SA. Rumah-rumah ini menyediakan tempat bagi kelompok rentan, seperti anak-anak yang menderita stunting atau kekurangan gizi, untuk menerima makanan bergizi secara teratur. Selain itu, rumah-rumah ini berfungsi sebagai wadah untuk mendidik keluarga tentang kebiasaan makan sehat dan pentingnya gizi anak,” tambahnya.

Menurut Mulyono, program B2SA telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Di desa-desa seperti Babulu Laut, Karang Jinawi, dan Sesumpu, program ini telah menghasilkan peningkatan konsumsi pangan, perbaikan gizi anak, dan peningkatan keterlibatan masyarakat. Misalnya, di Desa Babulu Laut, program B2SA telah menghasilkan peningkatan berat badan dan nafsu makan anak-anak peserta yang signifikan.

Untuk lebih memperluas jangkauan program B2SA, pemerintah daerah telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk lokakarya dan demonstrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan mendorong lebih banyak orang untuk menerapkan kebiasaan makan sehat.

Seiring dengan terus berkembangnya program B2SA, program ini diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Penajam Paser Utara dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

“Dengan mempromosikan pertanian berkelanjutan, meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, dan memberdayakan masyarakat, program B2SA membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi semua orang,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1