Disnakertrans PPU Prioritaskan Penyaluran Tenaga Kerja Terlatih

Kepala Disnakertrans PPU, Marjani, pada saat ditemui di kantornya (Dok : CahayaBorneo/AJI)
Kepala Disnakertrans PPU, Marjani, pada saat ditemui di kantornya (Dok : CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM– Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memprioritaskan penyaluran tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan.

Kepala Dinas Disnakertrans PPU, Marjani, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah berhasil menyalurkan 60 persen dari total pekerja keamanan yang telah dilatih. Selain itu, dari 20 calon operator alat berat yang mengikuti pelatihan, sebanyak 9 orang telah berhasil mendapatkan pekerjaan.

“Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan jumlah penempatan tenaga kerja yang telah dilatih. Kami lebih memilih untuk membiayai pelatihan bagi sejumlah peserta yang pasti akan terserap kerja daripada melatih banyak peserta namun tidak semua dapat ditempatkan,” ujar Marjani Rabu (20/11/2024).

Marjani menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa pihaknya memilih untuk memprioritaskan penyaluran tenaga kerja terlatih adalah karena kualitas tenaga kerja lokal saat ini masih belum dapat sepenuhnya bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.

Oleh karena itu, pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri menjadi sangat penting.

“Kami akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti BLKI Balikpapan, Kutai Timur, serta perusahaan-perusahaan yang memiliki program pelatihan, untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan standar industri dan memiliki peluang penempatan kerja yang tinggi,” tambah Marjani.

Marjani juga mengungkapkan keinginannya agar peserta pelatihan dapat langsung disalurkan ke dunia kerja tanpa harus melalui tahap disiplin pelatihan yang panjang.

Baca Juga :  Sejak 2016 Dibangun, Ketua DPRD PPU Minta Pasar Waru Segera Difungsikan

Namun, Marjani mengakui bahwa untuk tahun 2024, pihaknya belum dapat sepenuhnya menerapkan kebijakan tersebut.

“Untuk saat ini, kami masih akan bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1