Perjuangan Panjang Posyandu Penajam untuk Masa Depan Anak yang Lebih Sehat

Kegiatan Upaya menurunkan angka stunting di Kelurahan Penajam (Dok : Istimewa)
Kegiatan Upaya menurunkan angka stunting di Kelurahan Penajam (Dok : Istimewa)

PENAJAM – Upaya menurunkan angka stunting di Kelurahan Penajam menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak menjadi salah satu kendalanya. Namun, para kader Posyandu tidak menyerah.

Mereka terus berinovasi dengan program jemput bola untuk menjangkau langsung rumah-rumah warga.

Fatmawati, Sekretaris Koordinator Posyandu Kelurahan Penajam, mengungkapkan bahwa partisipasi warga dalam kegiatan Posyandu masih jauh dari harapan.

“Seringkali, hanya sebagian kecil dari anak yang seharusnya datang, yang benar-benar hadir,” ujarnya Kamis (05/12/2024).

Sebagai solusi, Posyandu Kelurahan Penajam menjalankan program jemput bola. Para kader secara rutin mengunjungi rumah-rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak-anak dan ibu hamil.

“Kami tidak ingin ada anak yang terlewatkan,” tegas Fatmawati.

Selain program jemput bola, Posyandu juga intensif melakukan Deteksi Dini dan Surveilans (D per S). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami stunting sejak dini. Bagi anak-anak yang terdeteksi mengalami masalah gizi, Posyandu memberikan makanan tambahan (PMT) secara teratur.

Berdasarkan data terbaru, Posyandu Kelurahan Penajam saat ini menangani 62 anak dengan kategori berat badan kurang dan 5 ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayah kami,” kata Fatmawati.

Fatmawati berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka. “Dengan kerja sama yang baik antara Posyandu dan masyarakat, kami yakin target penurunan stunting dapat tercapai,” ujarnya.

Baca Juga :  KPU PPU Butuh 5,332 Penyelenggara Badan AD HOC Untuk Pemilu 2024

Untuk mendukung upaya Posyandu dalam menurunkan angka stunting, pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar. Baik dalam hal anggaran, sumber daya manusia, maupun sosialisasi program-program pencegahan stunting. (CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1