Back to 80’s: PPU Ajak Generasi Muda Lestarikan Permainan Tradisional

Foto : Back To 80’s Permaianan Tradisional.

PENAJAM – Nostalgia masa kecil kembali hadir di Penajam Paser Utara(PPU). Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) akan menggelar lomba permainan tradisional bertajuk “Back to 80’s”.

Acara yang akan berlangsung meriah ini mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali merasakan keseruan permainan tradisional yang hampir terlupakan.

Lomba yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 13 hingga 15 Desember 2024, di Lapangan Stadion Panglima Sentik ini menyajikan beragam permainan tradisional yang sarat akan nilai budaya. Beberapa permainan yang menjadi sorotan antara lain grobak sodor, cinaboy, bentengan, dan lompat karet.

Permainan-permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga melatih ketangkasan, kerja sama tim, dan sportivitas para peserta.

Ketua Panitia Pelaksana, Fitri Sidauruq mengungkapkan bahwa tujuan utama penyelenggaraan lomba ini adalah untuk melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

“Permainan tradisional ini sangat mudah ditemukan di sekitar kita dan menggunakan alat-alat sederhana. Namun, di balik kesederhanaannya, terdapat nilai-nilai luhur yang perlu kita wariskan kepada generasi penerus,” ujar Fitri Selasa (10/12/2024).

Permainan lompat karet menjadi salah satu daya tarik tersendiri dalam lomba ini. Permainan yang melibatkan dua orang atau lebih sebagai pemutar tali dan beberapa pemain yang melompat ini membutuhkan konsentrasi dan ketangkasan yang tinggi.

“Berbagai variasi gerakan dan ketinggian tali membuat permainan ini semakin menantang,” tambahnya.

Baca Juga :  Ishaq Dorong Pemda Dirikan TPI untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan PPU

Kemudian ada Gobak sodor, permainan yang melibatkan dua tim, juga tak kalah seru. Permainan ini melatih strategi, kecepatan, dan kerja sama tim.

“Pemain harus berusaha melewati garis pertahanan lawan tanpa tersentuh, sementara penjaga harus mencegah lawan melewati garis,” ungkap fitri.

Ada juga Cina boy, permainan yang menggabungkan unsur strategi dan ketangkasan, juga menjadi primadona dalam lomba ini. Meskipun asal-usul namanya masih menjadi misteri, permainan ini tetap menarik minat banyak peserta.

Permainan bentengan yang populer di kalangan anak-anak juga tak ketinggalan memeriahkan acara. Permainan ini melatih ketangkasan, keberanian, dan sportivitas.

Lomba “Back to 80’s” ini hanya dikhususkan bagi peserta dari berbagai tingkatan, mulai dari siswa Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) se Kabupaten PPU.

“Sebagai bentuk apresiasi, kami dari panitia akan menyediakan total hadiah sebesar Rp50 juta untuk para pemenang,” ucap Fitri.

Fitri berharap, lomba permainan tradisional ini dapat menjadi agenda tahunan dan semakin menarik minat masyarakat untuk melestarikan budaya bangsa.

“Dengan demikian, permainan tradisional tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang dapat dinikmati oleh semua kalangan,” pungkas Fitri. (CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1