Polres PPU Gelar Sosialisasi Cybercrime dan Anti Korupsi, Siswa Antusias

Kegiatan sosialisasi Polres PPU di SMK 2 Kec. Penajam (Dok : Istimewa)
Kegiatan sosialisasi Polres PPU di SMK 2 Kec. Penajam (Dok : Istimewa)Foto : kegiatan sosialisasi Polres PPU di SMK 2 Kec. Penajam (Dok : Istimewa)

PENAJAM – Polres Penajam Paser Utara (PPU) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi muda dengan menggelar sosialisasi bertema Cybercrime dan Anti Korupsi di SMKN 2 Penajam. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten PPU, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari generasi muda untuk memahami isu-isu terkini.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, mengungkapkan bahwa meningkatnya kasus cybercrime dan korupsi di kalangan remaja menjadi salah satu alasan utama diselenggarakannya sosialisasi ini.

“Dunia digital yang semakin canggih juga membawa berbagai tantangan, termasuk kejahatan siber. Kami ingin memberikan bekal pengetahuan kepada generasi muda agar mereka dapat melindungi diri dan lingkungan sekitar dari ancaman tersebut,” tegas Kapolres. Kamis (12/12/2024).

Narasumber dari Sat Reskrim Polres PPU, Bripka Isyulianto, memaparkan berbagai modus operandi cybercrime yang sering terjadi, seperti penipuan online, penyebaran berita bohong, dan perundungan di media sosial.

“Remaja adalah kelompok yang paling rentan menjadi korban cybercrime. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami bagaimana cara mengenali dan menghindari berbagai bentuk kejahatan siber,” ujar Bripka Isyulianto.

Selain cybercrime, sosialisasi juga menyoroti pentingnya membangun budaya antikorupsi sejak dini. Bripka Isyulianto mengajak siswa-siswi untuk memahami konsep korupsi, dampak negatif korupsi bagi masyarakat, serta peran mereka dalam mencegah terjadinya korupsi.

“Korupsi bukan hanya masalah pemerintah, tetapi juga masalah kita semua. Kita harus mulai dari diri sendiri untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari korupsi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Honorer di Penajam Paser Utara Dapat THR Rp1 Juta

Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan materi menjadi momen yang paling dinantikan oleh peserta. Siswa-siswi dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait cybercrime dan antikorupsi. Beberapa di antaranya penasaran tentang cara melaporkan kasus cybercrime, bagaimana cara membedakan berita bohong dengan berita yang benar, dan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah korupsi di lingkungan sekolah.

Kapolres PPU juga menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pihak kepolisian dalam upaya mencegah terjadinya cybercrime dan korupsi di kalangan remaja.

“Orang tua harus lebih proaktif dalam mengawasi aktivitas anak-anaknya di dunia maya. Sekolah juga perlu memberikan edukasi tentang cybercrime dan antikorupsi dalam kurikulum pembelajaran,” ujarnya.

Di akhir acara, Kapolres PPU berharap kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta.

“Kami berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya, dengan menyebarkan pesan-pesan positif tentang cybercrime dan antikorupsi kepada teman-teman dan keluarga,” pungkasnya.(CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Post ADS 1
Post ADS 1