PENAJAM – Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Penajam Paser Utara (PPU) berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU sukses menggelar perlombaan Permainan Olahraga Tradisional bertema Back to 80’s di Lapangan Stadion Panglima Sentik pada 13 hingga 15 Desember 2024.
Ajang perlombaan ini menjadi momen nostalgia sekaligus ajang pelestarian budaya bagi generasi muda.
Pj. Bupati PPU Zainal Arifin berhasil menutup rangkaian perlombaan olahraga tradisional yang diinisiasinya dengan penuh semangat. Dalam momen penutupan tersebut, Zainal turut memainkan permainan tradisional cinaboy di hadapan ratusan peserta, sekaligus menyerahkan piagam penghargaan dan hadiah kepada para pemenang.
“Permainan Olahraga Tradisional ini semoga bisa menjadi agenda rutin tiap tahunnya,” kata Zainal saat membacakan sambutannya, Minggu (15/12/2024).
Perlombaan ini diikuti oleh siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten PPU, dengan jumlah peserta mencapai 800 siswa. Beragam permainan tradisional seperti gobak sodor, cinaboy, bentengan, dan lompat karet menjadi daya tarik utama yang memeriahkan kegiatan selama tiga hari tersebut.
Selain perlombaan, kegiatan ini juga diramaikan oleh puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kabupaten PPU yang membuka stan-stan di area stadion. Mereka menghadirkan kuliner dan jajanan yang menarik perhatian para peserta dan pengunjung.
Sementara itu Ketua Panitia Kegiatan Fitri Sidauruk mengungkapkan bahwa total hadiah yang disediakan dalam ajang ini mencapai Rp50 juta. Hadiah tersebut menjadi motivasi tambahan bagi para peserta untuk memberikan yang terbaik dalam setiap perlombaan.
Ia juga mengatakan kegiatan ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat dan pemerintah daerah.
“Peserta juga sangat antusias mengikuti perlombaan ini,” kata Fitri.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional sekaligus meningkatkan kebersamaan di kalangan generasi muda.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya, serta mempererat hubungan antar siswa di PPU,” tutup Fitri. (CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com