Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

DAERAH

Lewat Bank Sampah Ubah Sampah Jadi Tabungan

badge-check


					Kepala DLH PPU, Safwana pada saat ditemui di kantornya.(Dok:CahayaBorneo/AJI) Perbesar

Kepala DLH PPU, Safwana pada saat ditemui di kantornya.(Dok:CahayaBorneo/AJI)

PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berhasil mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah. Melalui program Bank Sampah, sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah kini menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.

Program inovatif ini mengajak masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga, seperti botol plastik, kaleng bekas, kertas, dan logam. Sampah yang telah dipilah kemudian dapat ditukarkan dengan uang tunai atau ditabung di Bank Sampah.

Kepala DLH PPU, Safwana, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bank Sampah tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat,” ujar Safwana. Sabtu (28/12/2024).

Hingga saat ini, DLH PPU telah berhasil membentuk 190 unit Bank Sampah yang tersebar di seluruh wilayah PPU. Jumlah nasabah aktif pun terus bertambah, mencapai 448 orang. Selain itu, 13 perusahaan turut berpartisipasi dalam program ini dengan menyerahkan sampah-sampah industri yang dapat didaur ulang.

Salah satu keunggulan Bank Sampah PPU adalah fleksibilitas dalam metode pembayaran. Nasabah dapat memilih untuk langsung mencairkan tabungannya atau membiarkannya terus bertumbuh. Bagi nasabah yang memilih untuk menabung, nilai tukar sampah akan lebih tinggi dibandingkan dengan pencairan tunai.

“Misalnya, harga tembaga untuk nasabah yang menabung lebih tinggi Rp11.000 per kilogram dibandingkan dengan pencairan tunai, Ini merupakan bentuk apresiasi bagi nasabah yang konsisten dalam memilah sampah.” jelasnya.

Selain manfaat ekonomi, program Bank Sampah juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Penurunan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan memperpanjang umur TPA.

“Kami berharap program Bank Sampah dapat menjadi contoh bagi daerah lain, dengan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.” pungkasnya . (CB/AJI)

Tim Redaksi CahayaBorneo.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

BPBD PPU Berhasil Amankan Satu Dari Tiga Ekor Buaya di Desa Gersik

13 Juni 2025 - 19:09 WITA

Demi Status Resmi, Ribuan Honorer PPU Rela Tak Terima TPP

13 Juni 2025 - 09:07 WITA

Bupati Mudyat Noor Terima Penghargaan Nasional, Targetkan 60 Persen Masyarakat PPU Nikmati Air Bersih

12 Juni 2025 - 15:20 WITA

Serah Terima Barang Bukti Korupsi Proyek Kolam Renang Desa Giripurwa TA 2020

12 Juni 2025 - 15:10 WITA

DPRD PPU Ungkap Alasan Program Makan Bergizi Gratis Belum Berjalan Penuh

12 Juni 2025 - 10:05 WITA

Trending di ADVERTORIAL DPRD PPU