PENAJAM – Kabar baik bagi para pelajar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Mulai tahun 2025 mendatang, sebanyak 31.987 siswa dari jenjang pendidikan PAUD hingga SMP, akan mendapatkan makan siang bergizi secara gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU telah menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk mendukung pelaksanaan program MBG di seluruh lembaga pendidikan yang ada di wilayah Penajam. Dana yang cukup besar ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program MBG. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program di tingkat daerah sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku secara nasional.
“Kami berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak kita,” ujar Andi saat ditemui di kantor Pemerinta Kabupaten Penajam, pada Sabtu (04/01/2025).
Dalam pelaksanaan program MBG, pemerintah daerah juga akan melibatkan pelaku usaha lokal, seperti warung dan kantin, untuk menyediakan makanan bergizi bagi para siswa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan perut yang kenyang, siswa diharapkan dapat lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Andi menambahkan bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak bangsa.
“Memberikan gizi yang baik sejak dini artinya kita telah menyiapkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif,” tegasnya.
Program MBG ini mendapat sambutan positif dari orang tua siswa. Mereka berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat bagi anak-anak mereka.
Meskipun program MBG memiliki banyak manfaat, namun pelaksanaan program ini juga dihadapkan pada situasi genting seperti penyediaan makanan yang bervariasi dan bergizi, serta memastikan distribusi makanan yang merata ke seluruh sekolah.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait,” ungkapnya.
Pelaksanaan program MBG di PPU merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak. Program ini, diharapkan angka stunting dan kekurangan gizi pada anak dapat ditekan, sehingga tercipta generasi penerus yang berkualitas. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com