PENAJAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar evaluasi hasil Pemilu 2024, mencakup pemilihan gubernur, bupati, dan walikota, di Ika Hotel Petung, Senin (24/2/2025).
Ketua KPU PPU, Ali Yamin Ishak, menekankan pentingnya Focus Group Discussion (FGD) sebagai panduan dari KPU RI untuk memperbaiki proses demokrasi.
“Sebenarnya ada tahapan sebelum ini, kami diminta untuk mengisi kuesioner, setelah lengkap baru bisa kami melaksanakan FGD,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa ada empat tahapan yang dibahas dalam pelaksanaan FGD tadi, yaitu yang pertama tahapannya, kedua ada non tahapan, kemudian ada supporting sistem, dan yang keempat ada faktor eksternal.
“Oleh karena itu, kami mengundang selain dari Forkopimda dan dinas terkait kami juga mengundang organisasi profesi, termasuk juga awak media yang kami undang juga,” ungkapnya.
Ali menambahkan bahwa FGD ini merupakan tahapan terakhir sembari menyusun pertanggungjawaban laporan keuangan dari dana hibah yang telah diberikan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, total dana yang diperoleh KPU PPU dari pemerintah berkisar sebesar Rp22 miliar, dan dana yang masih tersisa sekarang masih ada di nominal Rp2,5 miliar, belum termasuk dengan hal yang belum terbayarkan selama masa pemilihan kepala daerah.
“Untuk sisa dana yang tersedia, kami akan mengembalikan ke Pemerintah, agar penyebrangan dana yang diberikan maksimal,” jelasnya.
Penyerapan anggaran yang terbesar, kata Ali berasal dari penyerapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga di pemutakhiran data, karena kedua ini banyak melibatkan faktor dari luar dan juga ada banyak bimbingan teknis yang dilakukan. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com