PENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU) menyoroti krisis regenerasi petani yang menjadi kekhawatiran, dengan mendorong pembentukan Brigade Petani Milenial sebagai upaya strategis menjaga keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut.
Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU, Sujiati menilai rendahnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian menjadi tantangan serius. Ia menyebut dominasi petani usia lanjut di Benuo Taka menjadi indikator lemahnya minat anak muda terhadap profesi petani.
“Jika tidak ada regenerasi, siapa yang akan menopang sektor pertanian kita di masa depan?” kata Sujiati dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).
Menurutnya, hingga saat ini kelompok tani di PPU masih didominasi oleh petani berusia lanjut. Kurangnya ketertarikan generasi muda, kata dia, menyebabkan sektor ini belum memiliki daya tahan jangka panjang.
“Regenerasi ini bukan hal yang mudah. Kita masih sangat bergantung pada kelompok tani yang sudah ada, yang sebagian besar sudah memasuki usia tidak produktif,” ujarnya.
Menanggapi kondisi tersebut, DPRD mendorong pemerintah daerah bersama instansi teknis terkait untuk memberikan dukungan nyata terhadap pembentukan Brigade Petani Milenial.
Adapun bentuk dukungan yang dimaksud meliputi pelatihan keterampilan pertanian, akses terhadap teknologi pertanian modern, penyediaan modal usaha, serta program pendampingan khusus yang menyasar generasi muda.
“Kita butuh kolaborasi lintas sektor agar program ini tidak hanya sebatas wacana, tetapi bisa menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan regenerasi petani,” pungkasnya.(ADV/DPRD/CB/DMS)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com