PENAJAM— Kabar gembira datang dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Para petani di wilayah ini berhasil mencatatkan peningkatan produktivitas padi yang signifikan pada musim panen pertama tahun 2025. Hasil panen kali ini melampaui ekspektasi, bahkan target nasional yang ditetapkan.
Biasanya, dengan mengandalkan tadah hujan sebagai sumber air, petani di PPU hanya mampu menghasilkan sekitar empat ton padi per hektare (Ha). Namun, pada panen raya bulan Maret 2025 ini, mereka berhasil memanen 6 hingga 6,6 ton padi per Ha. Angka ini merupakan pencapaian yang luar biasa, mengingat keterbatasan irigasi yang ada.
Data hasil ubinan dari Dinas Pertanian (Distan) PPU menunjukkan produktivitas padi di Kecamatan Penajam mencapai 6,6 ton per Ha, sementara di Kecamatan Waru mencapai 6,3 ton per Ha. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, menyatakan bahwa hasil ini merupakan capaian yang sangat membanggakan.
“Hasil ini merupakan capaian yang bagus bagi pertanian di wilayah kita karena menunjukkan bahwa produktivitas petani di PPU meningkat,” ujarnya pada senin (07/4).
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini melampaui target nasional yang hanya menetapkan empat ton padi per Ha. Namun, keberhasilan ini tidak diraih dengan mudah. Petani di PPU menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan irigasi dan serangan hama seperti tikus, wereng, walang sangit, ulat grayak, dan hama putih palsu. Serangan hama ini berpotensi menurunkan hasil panen secara drastis.
Pemerintah daerah melalui Distan PPU turut berperan aktif dalam mengatasi tantangan ini. Mereka menyediakan bibit unggul dan melakukan penyemprotan pestisida saat serangan hama mencapai ambang batas. Upaya pencegahan hama juga dilakukan sejak musim pra tanam untuk menjaga kualitas tanaman padi hingga panen tiba.
“Kita biasanya melakukan upaya pencegahan hama saat memasuki musim tanam agar kualitas tanaman padi tetap terjaga dan kualitas padi tidak menurun hingga panen tiba,” jelasnya.
Distan PPU berharap peningkatan produktivitas padi ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong perekonomian wilayah ke arah yang lebih baik. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian dengan berbagai program dan kebijakan.
“Dukungan ini meliputi penyediaan benih unggul, pupuk, alat mesin pertanian, serta pelatihan dan pendampingan bagi 1 petani,” tuturnya. (ADV/CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com