PENAJAM— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan tingkat literasi di wilayah yang dikenal dengan julukan Benuo Taka. Dukungan penuh diberikan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) PPU untuk mengimplementasikan berbagai inovasi yang diharapkan mampu secara signifikan meningkatkan minat baca dan pemahaman masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.
Anggota Komisi I DPRD PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah awal yang telah diupayakan oleh Dispusip PPU. Pembenahan infrastruktur gedung perpustakaan, penambahan koleksi buku yang beragam, serta upaya mempercantik tampilan fisik perpustakaan dinilai sebagai fondasi penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan literasi.
“Upaya-upaya tersebut perlu diperkuat dengan pendekatan yang lebih segar dan inovatif. Dengan melihat potensi besar dalam strategi “jemput bola,” di mana Dispusip PPU dapat secara aktif mendekati masyarakat, khususnya generasi muda di lingkungan sekolah, serta berkolaborasi dalam berbagai acara sosial yang melibatkan partisipasi aktif komunitas yang ada di seluruh penjuru PPU,” ujarnya pada Senin (15/4/2025).
Lebih lanjut, Bijak menggarisbawahi bahwa peningkatan literasi tidak dapat hanya mengandalkan metode konvensional. Menurutnya, diperlukan terobosan-terobosan kreatif yang mampu membangkitkan ketertarikan masyarakat PPU terhadap dunia literasi. Pendekatan yang lebih intens dan personal diyakini akan menjadi kunci dalam menumbuhkan budaya membaca yang kuat dan berkelanjutan. Dalam pandangannya, sinergi antar instansi menjadi elemen krusial dalam mewujudkan visi peningkatan literasi ini. Bijak mendorong Dispusip PPU untuk menjalin kerja sama yang erat dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menjangkau para pelajar di setiap jenjang pendidikan, sekaligus merangkul berbagai komunitas lokal dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi besar untuk menjadi agen literasi,” terangnya.
Bijak mencontohkan praktik baik yang telah berjalan sukses di berbagai kota besar, di mana kegiatan diskusi buku dan bedah karya sastra seringkali diadakan di ruang-ruang publik yang lebih santai seperti kafe. Ia melihat peluang besar bagi Dispusip PPU untuk menjalin kemitraan dengan UMKM lokal, menciptakan ruang-ruang literasi alternatif yang menarik dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Sinergi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal.
Pada akhirnya, Bijak menegaskan bahwa upaya meningkatkan literasi adalah tanggung jawab bersama. Kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, komunitas, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat PPU akan menjadi penentu keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, berpengetahuan, dan memiliki budaya literasi yang kuat.
“Dukungan penuh dari DPRD PPU menjadi modal penting dalam mendorong Dispusip untuk terus berinovasi dan mengambil langkah-langkah strategis demi kemajuan literasi di Benuo Taka,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com