PENAJAM— Impian anak-anak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk menikmati program makan bergizi gratis (MBG) masih harus tertunda. Pusat operasional program, yakni Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dilaporkan belum sepenuhnya siap akibat kekurangan sejumlah fasilitas krusial.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres PPU, AKP Dian Kusnawan, kendala utama saat ini adalah minimnya jumlah kamar di gedung SPPG. Sebanyak tiga kamar tambahan mendesak dibutuhkan untuk menampung pengurus inti yang terdiri dari ketua, ahli gizi, dan akuntan, yang diharuskan menetap di lokasi demi kelancaran operasional 24 jam.
“Untuk operasional yang ideal, SPPG harus aktif 24 jam. Karena itu, keberadaan pengurus inti di lokasi menjadi penting. Saat ini, kami masih kekurangan tiga unit kamar untuk mengakomodasi mereka,” ujarnya pada Kamis 01/5/2025).
Lebih lanjut, AKP Dian mengungkapkan bahwa selain kekurangan kamar, Gedung SPPG juga belum memiliki fasilitas pendukung penting lainnya. Ruang khusus untuk mencuci ompreng (wadah makanan) serta peralatan dapur yang memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN) juga belum tersedia.
Pihaknya telah berupaya mencari solusi dengan melakukan studi banding ke SPPG Kabupaten Bekasi. Dari studi banding tersebut, terungkap bahwa operasional SPPG yang optimal memerlukan kesiapan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kami masih menunggu pengadaan peralatan dapur dari pemerintah daerah,” imbuh AKP Dian. “Begitu semua fasilitas yang dibutuhkan terpenuhi, program makan bergizi gratis ini dapat segera diimplementasikan.”
Penundaan program MBG ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat PPU, mengingat pentingnya asupan gizi bagi tumbuh kembang anak-anak. Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti kekurangan fasilitas di Gedung SPPG agar program yang dinanti-nantikan ini dapat segera berjalan. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com