Bungas Wedang Dayak Tampil di TTG XI Kaltim 2025, Inovasi Minuman Herbal Kekinian Khas Kalimantan

Founder Bungas Wedang Dayak, Nurul Ahdaniya. (DOK. CahayaBorneo)

PENAJAM – Pagelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-XI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji di Kawasan Stadion Panglima Sentik, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (30/4/2025) malam. 

Salah satu produk inovatif yang mencuri perhatian media CahayaBorneo.com dalam pameran ini adalah Bungas Wedang Dayak Bungas karya anak Kota Balikpapan yang mengangkat potensi herbal lokal Kalimantan ke tingkat nasional dan internasional.

Founder Bungas Wedang Dayak, Nurul Ahdaniya mengungkapkan bahwa produk unggulan mereka, yakni Wedang Dayak Fresh yang telah melalui proses riset dan pengembangan selama lebih dari tiga tahun. Minuman ini dirancang sebagai alternatif sehat bagi generasi muda yang cenderung menghindari minuman herbal.

 

“Kita tahu sekarang anak muda lebih suka minuman kekinian. Mereka sudah enggan minum jamu atau herbal, apalagi bawang dayak. Karena itu saya mencoba menyajikan rempah khas Kalimantan bawang dayak, serai, jahe, lemon dengan rasa yang modern dan ringan,” ujar Nurul, Jumat (2/5/205).

 

Menggunakan gula singkong sebagai pemanis alami, kata Nurul bahwa Wedang Dayak Fresh telah teruji laboratorium sebagai produk rendah glikemik, sehingga aman untuk penderita diabetes dan bermanfaat bagi detoksifikasi, pencernaan, serta menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

 

Tak hanya dalam bentuk minuman, Bungas Wedang Dayak juga mengembangkan permen herbal bawang dayak (candy) yang menjadi produk pertama dari jenisnya, serta teabag herbal manis alami tanpa daun teh, yang menghadirkan sensasi seperti teh meski sepenuhnya berbahan herbal lokal.

“Kalimantan punya cemilan khas seperti amplang, tapi minuman khasnya apa? Belum ada kan. Ini yang ingin kami hadirkan yaitu minuman sehat yang menjadi identitas rasa Kalimantan,” jelas Nurul.

Dikatakan Nurul, Wedang Dayak telah menjangkau hampir seluruh wilayah Kalimantan dan sedang dalam proses kerja sama dengan distributor di Pontianak dan Batam. Bahkan produk ini sudah dipasarkan di Jakarta selama tiga tahun melalui Kem Chick milik Bob Sadino.

Tak hanya di dalam negeri, Nurul menjelaskan produk ini juga telah tampil dalam pameran atau expo di Singapura, Malaysia dan Brunei.

“Ke Brunei kita juga sudah lolos kurasi untuk pameran dan insyaallah bulan depan kita akan kirim orderan beberapa produk kita ke sana,” ungkap Nurul.

Di balik kesuksesan ini, Wedang Dayak juga bermitra dengan delapan kelompok petani dan ibu rumah tangga lokal,tentu hal tersebut akan menciptakan dampak ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan rempah khas Kalimantan.

 

“walaupun kecil tapi saya senang produk herbal kita yang sudah mulai kita lupakan ternyata setelah kita inovasi, di pasaran itu ternyata banyak yang minat dan alhamdulillahsekarang kita sudah kerja sama dengan delapan kelompok petani. Heeh, bekerja sama memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, alhamdulillah,” tutupnya. (CB/DMS)

Tim Redakasi CahayaBorneo.com



Post ADS 1
Post ADS 1