PENAJAM— Memasuki hari kedua pasca insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Muchlisa, upaya intensif untuk menemukan dua Anak Buah Kapal (ABK) yang masih hilang terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Peristiwa nahas yang terjadi di perairan Teluk Balikpapan, tepatnya di dekat kawasan Pelabuhan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ini masih menyisakan duka dan harapan bagi keluarga korban.
Kapolres PPU, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andreas Alek Danantara, memberikan keterangan terkait perkembangan pencarian, operasi pencarian pada hari Selasa, 6 Mei 2025, dimulai sejak pukul 07.00 WITA. Fokus utama tim SAR tertuju pada area di sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Penajam, yang menjadi lokasi terakhir terdeteksinya KMP Muchlisa. Berdasarkan perkiraan, kapal feri tersebut kini berada di kedalaman sekitar 20 meter di dasar laut Teluk Balikpapan.
Ia menyampaikan bahwa operasi hari kedua ini melibatkan lebih dari 30 personel yang berasal dari berbagai instansi terkait. Sinergi antar lembaga terlihat dari keterlibatan unsur TNI Angkatan Laut (AL), Kapal Republik Indonesia (KRI), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Polisi Air dan Udara (Polairud), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, serta partisipasi aktif dari sejumlah relawan.
“Hari ini kita lanjutkan pencarian dengan metode penyelaman secara bergiliran. Setiap tim penyelam terdiri dari tiga orang, mengingat durasi maksimal penyelaman yang aman hanya 30 menit. Kami bersyukur kondisi cuaca dan perairan laut hari ini cukup mendukung kelancaran operasi,” ujarnya.
Untuk mendukung efektivitas pencarian di area yang luas, setidaknya enam armada laut telah dikerahkan. Berbagai jenis kapal ini digunakan untuk menyisir permukaan laut dan mendukung pergerakan tim penyelam. AKBP Andreas menegaskan bahwa upaya pencarian akan terus diintensifkan hingga kedua ABK yang hilang berhasil ditemukan, menunjukkan komitmen kuat dari seluruh tim yang terlibat.
Sebagai informasi tambahan, KMP Muchlisa dilaporkan tenggelam pada Senin sore, sekitar pukul 14.30 WITA. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh adanya kerusakan teknis pada kapal saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Kariangau, Balikpapan, menuju Pelabuhan Penajam.
“Sebanyak 26 penumpang berhasil diselamatkan. Dari total 18 kru kapal, 16 di antaranya selamat, sementara dua ABK lainnya hingga kini masih belum ditemukan dan menjadi prioritas utama dalam operasi pencarian ini,” imbuhnya. (CB/AJI)
Tim Redaksi CahayaBorneo.com
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!