Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Hasanuddin Mas’ud Soroti Tingginya Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kaltim

badge-check


					foto : Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud (Dok. istimewa) Perbesar

foto : Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud (Dok. istimewa)

SAMARINDA – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan keprihatinannya terkait tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pernyataan ini disampaikan dalam agenda Rapat Koordinasi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, yang berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim pada Sabtu (10/5/2025).

Hamas, sapaan akrabnya, memaparkan bahwa data dari Simfoni PPA 2024 menunjukkan Kaltim mencatatkan 1.002 kasus kekerasan, dengan Samarinda dan Balikpapan sebagai wilayah yang mencatat angka tertinggi.

“Masih tinggi angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Kenapa? Karena jumlah penduduknya banyak,” katanya.

Meski demikian, Hamas menilai tingginya jumlah kasus yang terdata merupakan indikasi positif karena menunjukkan kesadaran masyarakat dalam melaporkan kejadian kekerasan semakin tinggi, ditambah ketersediaan jalur pengaduan yang lebih baik.

Namun, perhatian khusus menurutnya perlu diberikan terhadap daerah 3T (Tertinggal, Terdalam, Terluar), yang mana angka kasus tercatat lebih rendah. Hal ini, lanjut Hamas, bukan berarti kasus tidak terjadi, melainkan karena akses untuk melapor dan keterbatasan infrastruktur yang menjadi kendala.

“Yang agak jauh, mungkin belum terungkap dan dilaporkan. Karena di sana lebih terbatas. Jadi memang beda geografisnya, kondisinya, jalannya. Itu perlu perlakuan khusus dari pemerintah,” ungkap Hamas.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Kementerian PPPA RI yang telah menyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dan Fisik PPA untuk 7 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim.

“Saya kira itu penting. Bagus aja, tinggal mekanismenya aja yang ditanyakan lebih lanjut,” tutupnya. (ADV/CB/NN)

Editor: Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0N

Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim