Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

SAMARINDA

Layanan GratisPol Direspons Positif, DPRD Kaltim Soroti Masalah Data dan Respons BPJS

badge-check


					Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry. (DOK. Istimewa) Perbesar

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry. (DOK. Istimewa)

SAMARINDA – Program layanan kesehatan GratisPol yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai berjalan. Warga kini bisa berobat hanya dengan tunjukkan bukti kepemilikan kartu tanda penduduk (KTP) Kaltim, bahkan sekalipun masyarakat sedang berada di luar daerah. Namun di balik kemudahan itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim mencatat sejumlah persoalan teknis yang perlu segera dibenahi.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menyebut pihaknya telah melakukan diskusi dengan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) BPJS Kesehatan Samarinda untuk menyampaikan hasil evaluasi lapangan. Ia menilai respons cepat dari BPJS sangat diperlukan untuk menjawab keluhan warga.

“Gubernur sudah tahu ada beberapa keluhan masyarakat. Sekarang tinggal bagaimana BPJS menindaklanjutinya,” kata Sarkowi, Senin (12/5/2025).

Salah satu persoalan yang ditekankannya ialah akurasi data layanan. Sarkowi mencontohkan masih ditemukannya pasien yang terdaftar di fasilitas kesehatan yang tidak sesuai dengan tempat berobatnya. Masalah ini dinilai dapat mengganggu proses klaim dan pelayanan.

“Pemutakhiran data sangat penting agar sistem berjalan lebih akurat dan pelayanan menjadi lebih baik,” tambahnya.

Ia menambahkan, sinkronisasi data antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BPJS menjadi syarat mutlak agar program GratisPol tidak menimbulkan tumpang tindih dan beban anggaran di kemudian hari.

Meski begitu, Sarkowi memahami jika pada tahap awal masih ditemukan kekurangan. Menurutnya, program ini tetap perlu diberi ruang untuk evaluasi dan penyempurnaan.

Terkait pengaruh terhadap postur anggaran, politisi Golkar itu menyebutkan bahwa fluktuasi penggunaan layanan memang berdampak, tetapi sudah diprediksi sejak awal pelaksanaan program.

“Apalagi kita sedang berada di pertengahan tahun anggaran, jadi ruang pergeseran anggaran masih memungkinkan,” kata dia.

Ia menjelaskan, anggaran 2025 pada dasarnya masih merupakan warisan perencanaan dari pemerintahan sebelumnya. Gubernur Rudi Mas’ud, kata dia, baru akan mengelola penuh anggaran mulai 2026. Namun, instruksi presiden soal efisiensi memberi ruang fleksibilitas untuk mendanai program strategis baru seperti GratisPol. (ADV/CB/QLA)

Editor: Redaksi CB Media

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!

Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:

https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D

Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Gubernur Harum Lantik Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2025–2030, Tegaskan Komitmen Antikorupsi dan Kolaborasi untuk Rakyat

23 Juni 2025 - 12:20 WITA

Lirik Pemanfaatan Sampah Organik, PT Pertamina EP Sangatta Gelar Pelatihan Budidaya Maggot

23 Juni 2025 - 10:17 WITA

Serah Terima Jabatan Komandan Batalyon Arhanud 7/ABC

21 Juni 2025 - 09:31 WITA

Kunjungan Kerja Pangdam VI/Mulawarman ke Kodim 0908/Bontang

21 Juni 2025 - 09:26 WITA

SMSI Kaltim Dukung Pergub Kaltim tentang Kerja Sama Media

20 Juni 2025 - 21:33 WITA

Trending di SAMARINDA