Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

KALTIM

Afif Dorong Literasi Digital untuk Tangkal Gaya Hidup Hedon di Kalangan Pemuda

badge-check


					Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. (DOK. Istimewa) Perbesar

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun. (DOK. Istimewa)

SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menyoroti tren gaya hidup konsumtif yang kian marak di kalangan pemuda Samarinda. Menurut dia, dominasi media sosial dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu pemicu utama munculnya pola pikir hedonistik di kalangan generasi muda.

Afif menyebut platform seperti TikTok dan Instagram sering kali menampilkan kemewahan semu yang mempengaruhi cara pandang anak muda terhadap kesuksesan dan kebahagiaan.

“Media sosial menciptakan standar hidup yang tidak realistis. Banyak anak muda yang akhirnya mengejar gaya hidup glamor tanpa pondasi yang kuat,” sebut anggota termuda DPRD Kaltim tersebut, pada Selasa (13/5/2025).

Politisi Gerindra itu mengingatkan bahwa pendidikan karakter dan literasi digital menjadi kunci dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif dunia maya. Ia mendorong sekolah dan lembaga pendidikan nonformal untuk memasukkan isu ini dalam kurikulum penguatan karakter.

“Anak-anak harus diajari cara memilah informasi, memahami mana yang layak ditiru dan mana yang sekadar ilusi digital,” kata dia.

Afif juga menekankan pentingnya membangun budaya berpikir kritis agar anak muda tidak mudah terjebak dalam tren konsumtif yang merugikan masa depan mereka sendiri.

“Keberhasilan tidak bisa diukur dari penampilan luar. Kita harus ajarkan pentingnya investasi pada ilmu, etika, dan keterampilan hidup,” ucapnya.

Ia percaya, jika ruang-ruang edukasi digital diperkuat dan didukung oleh lingkungan yang positif, maka semangat anak muda bisa diarahkan pada hal-hal yang lebih produktif dan berkelanjutan.

“Generasi muda adalah aset bangsa. Tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh dengan kesadaran, bukan sekadar sensasi,” pungkas Afif. (ADV/DPRD/KALTIM/CB/QLA)

Editor: Redaksi CB Media

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Samarinda dan Kukar Bersaing Ketat di Puncak Klasemen Sementara POPDA XVII Kaltim 2025

19 November 2025 - 11:58 WITA

PHI Gelar BASO IGA, Perkuat Kolaborasi dengan Media di Tengah Tantangan Migas

19 November 2025 - 11:24 WITA

Ajak Masyarakat Jadi Suporter, Disdikpora PPU: Mari Semangati Atlet Kita

14 November 2025 - 16:34 WITA

Brigif TP 85/BTC Terima Kunjungan Kerja Pangdam VI/Mlw, Bahas Penguatan Ketahanan Wilayah dan Pembinaan Satuan

12 November 2025 - 13:22 WITA

Pangdam VI/Mlw Hadiri Penanaman Perdana Padi Gogo oleh Brigif TP 85/BTC di Kutai Barat

12 November 2025 - 13:15 WITA

Trending di KALTIM