PENAJAM – Polres Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik judi online yang dinilai kian meresahkan, terutama di kalangan generasi muda. Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan dalam podcast YouTube dari Sampul Sayyid” yang tayang baru-baru ini.
Menurut AKP Dian, kasus perjudian, terutama yang berlangsung secara daring, menjadi salah satu atensi utama bagi pihak kepolisian. Ia menekankan bahwa judi online bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman serius bagi masa depan anak bangsa.
“Perkara judi adalah perkara yang menjadi perhatian serius bagi kami. Karena ini sangat merusak generasi kita. Kita harus melindungi generasi penerus bangsa,” ucap AKP Dian dalam podcast tersebut.
Ia menjelaskan, menjelang perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah PPU, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi krusial. Anak-anak dan remaja saat ini adalah calon penerus yang kelak akan menjadi bagian dari IKN. Oleh sebab itu kata Dian, menjaga mereka dari pengaruh buruk judi online menjadi tanggung jawab bersama.
AKP Dian mengungkapkan bahwa pihaknya selalu melakukan patroli siber dan melakukan langkah pembinaan rutin, melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter), secara rutin melakukan patroli siber (cyber patrol) untuk memantau aktivitas di dunia maya, termasuk indikasi judi online. Ia menyebut kegiatan ini dilakukan hampir setiap hari.
“Kami melakukan patroli siber khususnya untuk menindak perjudian online. Selain itu, kami juga menindaklanjuti laporan dari masyarakat,” jelasnya.
Dalam salah satu kegiatan patroli tersebut, Dian mengungkapkan pihaknya menemukan adanya indikasi keterlibatan pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah PPU dalam judi online.
Tiga siswa terdeteksi terlibat dan langsung mendapat perhatian khusus dari kepolisian.
“Kami tidak langsung mengambil langkah hukum. Kami kedepankan pendekatan persuasif dan pembinaan. Kami panggil siswa tersebut, orang tuanya, guru, bahkan kepala sekolahnya,” ujar AKP Dian.
Langkah ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya edukasi dan pencegahan yang juga dilaporkan kepada pengawas sekolah sebagai bentuk sinergi dalam menjaga lingkungan pendidikan yang sehat dan bebas dari pengaruh negatif.
AKP Dian mengungkapkan bahwa dampak judi online sangat menjadi perhatian penting, tidak menampik bahwa efek judi online sangat merusak, tidak hanya secara moral tetapi juga ekonomi. Menurutnya, pelaku judi online pada akhirnya akan terjerumus pada perbuatan melanggar hukum lainnya demi mendapatkan modal bermain.
“Efeknya pasti. Ketika kalah, mereka akan mencari cara mendapatkan uang dengan cepat. Ini membuka peluang ke arah pencurian dan tindakan kriminal lainnya,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun sebagian pelaku merasakan kemenangan di awal, pada akhirnya mereka akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar.
“Kemenangan awal itu ilusi. Pada akhirnya akan rugi besar,” katanya menegaskan.
AKP Dian mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan membina generasi muda agar tidak terjerumus dalam praktik judi online.
“Ini bukan hanya tugas polisi. Ini tugas kita bersama, menjaga anak-anak kita agar mereka bisa lebih maju dan berkontribusi untuk bangsa,” tutupnya. (*)
Editor: Redaksi CB Media
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!