Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

Advertorial DPRD Kaltim

Ketua DPRD Kaltim Desak Penutupan Sementara Jembatan Mahakam: “Ini Soal Nyawa”

badge-check


					foto: Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud (Dok.Istimewa) Perbesar

foto: Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud (Dok.Istimewa)

SAMARINDA – Ancaman kerusakan serius terhadap Jembatan Mahakam akibat hantaman tongkang batu bara kembali mencuat. Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, atau yang akrab disapa Hamas, mendesak agar jembatan ikonik tersebut ditutup sementara demi keselamatan publik.

“Kejadian ini bukan sekali-dua kali. Ini berulang, dan makin parah,” kata Hamas kepada wartawan, Sabtu (17/5/2025) menyoroti rangkaian insiden kapal tongkang yang menabrak bagian bawah jembatan.

Ia mengungkapkan adanya indikasi kuat bahwa pelaku usaha pelayaran telah melanggar klasifikasi kapal yang seharusnya berlaku di bawah pengawasan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda. Menurutnya, regulasi ada, tapi implementasi masih jauh dari tegas.

“Banyak perusahaan jalan sendiri. Tidak peduli prosedur, apalagi keselamatan publik,” ujar politisi Partai Golkar itu.

Hamas menegaskan, Jembatan Mahakam adalah infrastruktur vital yang menyangkut mobilitas dan keselamatan ribuan warga Samarinda. Jika insiden serupa terus dibiarkan, kerusakan permanen hanya tinggal menunggu waktu.

“Kalau jembatan itu sampai roboh, siapa yang mau tanggung jawab?” tegasnya.

Sebagai langkah mitigasi, Hamas mengusulkan penutupan sementara Jembatan Mahakam. Ia menyebut hal tersebut bukan langkah ekstrem, melainkan keputusan rasional demi memberi ruang bagi evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola lalu lintas kapal di Sungai Mahakam.

“Ini bukan soal popularitas kebijakan. Ini soal nyawa. Demi keselamatan masyarakat, lebih baik jembatan kita tutup sementara waktu,” ucapnya.

Penutupan sementara ini, lanjut Hamas, dapat menjadi momentum memperbaiki sistem klasifikasi kapal, memperketat pengawasan pelayaran, dan menegakkan aturan terhadap perusahaan pelayaran, khususnya pengangkut batu bara.

“Kalau kita biarkan terus, bukan hanya jembatan yang hancur. Tapi juga kepercayaan publik terhadap sistem yang ada,” pungkasnya. (ADV/CB/QLA)

Penulis : QLA

Editor   : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Legislator PKS Soroti Revitalisasi Pasar Klandasan: Jangan Gusur Pedagang Tanpa Solusi

5 Juni 2025 - 17:13 WITA

DPRD Kaltim Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan, Akses Vital Pedalaman Kukar

5 Juni 2025 - 16:08 WITA

DPRD Kaltim Dukung Pembangunan Kolam Retensi di Samarinda sebagai Solusi Banjir Berkelanjutan

5 Juni 2025 - 15:10 WITA

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda, DPRD Minta Perhatian Khusus pada Pedagang dan Lingkungan

4 Juni 2025 - 17:00 WITA

Keterlambatan Insentif Guru Honorer Kaltim: Cermin Lemahnya Tata Kelola Data Pendidikan

4 Juni 2025 - 16:04 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim