Politikus Partai Golkar yang akrab disapa Hamas ini menyebut banyak sekolah di kawasan terpencil masih beroperasi dalam keterbatasan sarana dan minimnya jumlah tenaga pengajar. Bahkan, tak sedikit sekolah yang hanya ditopang satu atau dua guru untuk semua jenjang kelas.
Ia menegaskan bahwa persoalan ini tak bisa dibebankan hanya kepada Dinas Pendidikan. Menurutnya, perlu kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk merancang strategi pemerataan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Ia mendorong pemerintah agar menyusun pola rekrutmen yang berkelanjutan dan memberikan insentif khusus bagi guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil. Selain itu, pembangunan infrastruktur penunjang seperti listrik, jaringan internet, hingga tempat tinggal guru juga perlu menjadi perhatian.
“Pembangunan sumber daya manusia harus menyentuh seluruh lapisan wilayah, bukan hanya kota-kota besar. Kalau kita bicara soal masa depan bangsa, maka semua anak harus punya kesempatan yang sama,” ucap Hamas.
Ia berharap arah kebijakan dan anggaran pendidikan di Kaltim ke depan benar-benar difokuskan untuk mengurangi jurang ketimpangan. “Wilayah yang selama ini terabaikan harus menjadi prioritas,” katanya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!