Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

Advertorial DPRD Kaltim

Krisis Pertamax di Balikpapan, DPRD Kaltim: Daerah Pengolah Minyak Kok Langka BBM?

badge-check


					Foto: Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo. (CahayaBorneo/QLA) Perbesar

Foto: Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo. (CahayaBorneo/QLA)

SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mengecam keras kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang terjadi di Balikpapan dalam beberapa hari terakhir. Ia mendesak PT Pertamina bertanggung jawab penuh atas kondisi tersebut.

Balikpapan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat pengolahan minyak nasional, justru mengalami antrean panjang di sejumlah SPBU lantaran masyarakat terpaksa beralih ke Pertalite akibat kosongnya stok Pertamax.

“Bagaimana bisa terjadi kelangkaan, padahal Balikpapan ini daerah penghasil dan pengolah minyak? Ini harus jadi perhatian serius,” kata Sigit saat ditemui di Samarinda, Jumat (23/5/2025).

Politikus Partai Amanat Nasional itu mengaku heran lantaran kelangkaan terjadi di sumber produksi. Sementara, di daerah lain seperti Jakarta, distribusi Pertamax tetap berjalan normal. Ia menilai alasan seperti keterlambatan distribusi tidak bisa dijadikan pembenaran.

“Ini bukan soal teknis semata. Ini soal tanggung jawab. Kalau daerah pengolah saja langka, ada yang salah dalam manajemen distribusi,” ujar Sigit.

Lebih lanjut, Sigit menekankan perlunya penyesuaian kuota BBM di Kaltim. Ia menyebut bahwa penggunaan BBM di wilayah ini tidak hanya berasal dari penduduk lokal, melainkan juga pendatang dan pelaku industri.

“Jangan hanya hitung jumlah penduduk. Pemakainya bukan hanya orang Kaltim, tapi juga banyak dari luar, terutama dengan masifnya industri ekstraktif,” ujarnya.

Ia juga menyoroti isu beredarnya Pertamax oplosan yang sempat mencuat. Sigit meminta Pertamina untuk tidak cuci tangan dan menyalahkan pihak lain seperti pengelola SPBU.

“Pertamina harus kontrol penuh terhadap kualitas suplai bahan bakar. Jangan mempersulit rakyat dengan pasokan tak jelas dan mutu yang diragukan,” tandasnya. (ADV/CB/QLA)

 

Penulis : QLA

Editor   : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

H Baba Dorong Generasi Muda Kaltim Seimbangkan Karier Digital dan Pendidikan

20 Agustus 2025 - 00:31 WITA

DPRD Kaltim Minta BPJS dan Pemda Benahi Layanan JKN, Akibat Cakupan UHC Menurun

15 Agustus 2025 - 21:34 WITA

Agusriansyah Ridwan Dorong Generasi Muda Kaltim Meneladani Nilai Luhur Pemuda Pendahulu

15 Agustus 2025 - 00:18 WITA

Wakil Ketua DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Narkoba demi Pembangunan SDM

14 Agustus 2025 - 16:19 WITA

Damayanti: Jangan Biarkan Anak Muda Terkubur dalam Gawai

13 Agustus 2025 - 16:52 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim