PENAJAM— Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatatkan perkembangan yang luar biasa dalam hal penambahan koleksi buku. Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2022, jumlah buku yang tersedia di perpustakaan kebanggaan masyarakat PPU ini telah mengalami lonjakan yang sangat signifikan, mencapai sepuluh kali lipat dari jumlah awal.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU, Muhammad Yusuf Basra, mengungkapkan bahwa pada awal berdirinya, perpustakaan hanya memiliki sekitar 739 judul buku atau setara dengan 2.571 eksemplar.
“Namun, berkat upaya berkelanjutan dalam pengadaan dan pengembangan koleksi, kini perpustakaan telah memiliki lebih dari 9.000 judul buku dengan total sekitar 26.000 eksemplar. Pertumbuhan pesat ini menjadi indikator positif meningkatnya perhatian terhadap pentingnya literasi di daerah tersebut,” jelasnya pada Minggu (25/5/2025).
Lebih lanjut, Yusuf Basra menyoroti bahwa penambahan koleksi yang paling signifikan terjadi pada tahun 2024. Pada periode tersebut, Dispusip PPU berhasil mengakuisisi sebanyak 3.250 judul buku baru, yang setara dengan 16.000 eksemplar. Langkah strategis ini secara substansial memperkaya khazanah literasi yang dapat diakses oleh masyarakat PPU.
“Penambahan signifikan kami lakukan tahun lalu. Tetapi tahun ini, belum ada pengadaan buku. Kami berharap ada dukungan dari Perpustakaan Nasional,” ujarnya.
Koleksi buku yang saat ini tersedia di Perpustakaan Umum Daerah PPU sangat beragam, mencakup berbagai spektrum ilmu pengetahuan dan minat baca. Masyarakat dapat menemukan buku-buku dalam kategori pengetahuan umum, agama, fiksi, non-fiksi, hingga berbagai literatur lainnya. Langkah ini merupakan bagian integral dari misi Dispusip PPU untuk secara aktif meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat PPU dari berbagai usia dan latar belakang.
Tidak hanya berfokus pada pengembangan perpustakaan tingkat kabupaten, Dispusip PPU juga menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem literasi hingga tingkat akar rumput. Hal ini diwujudkan melalui pembinaan aktif terhadap perpustakaan yang berada di tingkat kelurahan, desa, hingga sekolah. Dari total 54 kelurahan dan desa yang ada di wilayah Benuo Taka, hampir seluruhnya kini telah memiliki fasilitas perpustakaan.
Meskipun demikian, Yusuf Basra mengakui bahwa dari sejumlah perpustakaan di tingkat kelurahan dan desa tersebut, baru sekitar 40 persen yang telah berhasil mengantongi akreditasi. Oleh karena itu, upaya pembinaan akan terus digencarkan untuk memastikan bahwa seluruh perpustakaan di tingkat bawah dapat memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan.
“Pembinaan terus kami lakukan agar seluruh perpustakaan desa dan kelurahan bisa memenuhi standar akreditasi. Ini penting demi peningkatan pelayanan serta mendorong budaya literasi di masyarakat,” pungkasnya.
Dengan lonjakan koleksi buku yang fantastis dan upaya pembinaan perpustakaan di berbagai tingkatan, masa depan literasi di PPU tampak semakin cerah. Diharapkan, ketersediaan akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan berkualitas ini akan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan minat baca seluruh lapisan masyarakat PPU. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!