SAMARINDA – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, mengingatkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut anggota Komisi II DPRD Kaltim itu, rantai distribusi hewan kurban merupakan titik rawan yang membutuhkan pengawasan ketat.
“Daging kurban akan langsung dikonsumsi masyarakat. Karena itu, kita tidak bisa mentoleransi celah sekecil apa pun dalam pengawasan,” ujar Firnadi, Rabu (28/5/2025).
Firnadi menekankan pentingnya pemeriksaan berlapis—mulai dari kelengkapan administrasi, kondisi fisik ternak, hingga riwayat vaksinasi. Ia meminta Dinas Peternakan, Balai Karantina, aparat lapangan, hingga pengelola pasar bersinergi agar hewan yang terinfeksi tidak lolos ke jalur perdagangan.
“Begitu hewan terpapar PMK bisa menembus pasar, berarti ada lubang dalam sistem. Semua pihak harus bertanggung jawab,” katanya.
Ia juga menyoroti peran edukasi publik. Pemerintah daerah, menurut Firnadi, mesti aktif mengkampanyekan pentingnya membeli hewan kurban bersertifikat sehat, khususnya di pasar tradisional yang menjadi titik utama penjualan.
“Semakin dekat hari raya, pengawasan mesti semakin intens. Jangan beri ruang bagi hewan sakit untuk beredar, agar ibadah kurban berjalan tenang dan khusyuk,” tutupnya. (ADV/CB/QLA)
Penulis : QLA
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!