PENAJAM— Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah strategis dalam upaya pemutakhiran data wilayahnya melalui penandatanganan kesepakatan dengan PT. Quancons Forensik Indonesia. Acara penting ini berlangsung di ruang rapat bupati lantai III pada hari Rabu (28 Mei 2025), menandai komitmen Pemda PPU untuk memanfaatkan teknologi terkini dalam pengelolaan dan pemetaan wilayah.
Kesepakatan ini berfokus pada pemutakhiran data fotogrametri di seluruh wilayah Kabupaten PPU. Fotogrametri sendiri merupakan sebuah ilmu yang mendalami metode untuk memperoleh pengukuran yang akurat dan terpercaya dari foto serta citra digital. Proses ini melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari perekaman gambar fotografi atau gelombang elektromagnetik, dilanjutkan dengan pengukuran dan interpretasi data visual tersebut. Hasil akhir dari fotogrametri seringkali berupa peta ortomosaik yang detail, peta simbolik yang informatif, lapisan data Sistem Informasi Geografis (SIG), hingga model tiga dimensi (3D) yang representatif.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada PT. Quancons Forensik Indonesia atas kontribusi mereka melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dialokasikan untuk inisiatif pemutakhiran data fotogrametri ini. Beliau mengungkapkan harapan besar agar melalui kerjasama ini, Kabupaten PPU dapat memiliki war maps atau peta dasar yang akurat dan komprehensif.
“Implementasi fotogrametri ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi berbagai aspek pembangunan di PPU. Salah satu harapan utamanya adalah pemetaan yang lebih baik di tingkat kecamatan, khususnya dalam bidang pertanahan dan kelurahan. Dengan data fotogrametri, diharapkan dapat disepakati data yang paling akurat untuk menentukan batas-batas wilayah, baik antar desa, kelurahan, maupun kabupaten, yang didasarkan pada war maps yang akan dihasilkan,” ungkapnya.
Selain manfaat dalam penataan wilayah dan administrasi pertanahan, Bupati PPU juga menyoroti potensi peningkatan pendapatan daerah melalui pemetaan data yang akurat ini.
“Dengan mencontohkan keberhasilan Kota Bandung yang, setelah melakukan pemetaan serupa, mengalami lonjakan pendapatan daerah yang cukup signifikan, dari Rp 6 triliun menjadi Rp 10 triliun. Hal ini memberikan gambaran optimisme bagi PPU untuk meraih manfaat ekonomi dari data yang lebih tertata,” katanya.
Bupati Mudyat Noor menekankan keinginannya agar Kabupaten PPU memiliki satu sumber data tunggal yang akurat, sehingga pemetaan wilayah terlihat jelas dan terintegrasi. Beliau berharap, dengan adanya pemetaan yang komprehensif ini, PPU dapat memiliki tolok ukur yang jelas dan menjadi pemicu untuk perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efektif di masa depan.
Kerjasama antara Pemkab PPU dan PT. Quancons Forensik Indonesia ini menjadi langkah maju yang penting bagi Kabupaten PPU dalam memanfaatkan teknologi geospasial untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, perencanaan pembangunan, dan potensi pendapatan daerah.
“Diharapkan, hasil dari pemutakhiran data fotogrametri ini akan segera memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat PPU,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!