PENAJAM— Gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur (Kaltim) XVII yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini dihadapkan pada tantangan krusial terkait pendanaan.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU secara terbuka menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai alokasi anggaran yang dinilai jauh dari kata ideal untuk menyelenggarakan ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sebelumnya telah mengalokasikan dana sebesar Rp3 miliar untuk mendukung pelaksanaan Popda XVII. Namun, Disdikpora PPU dengan tegas menyatakan bahwa angka tersebut tidak mencukupi untuk mengakomodasi kebutuhan riil dalam menyukseskan 20 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan bahwa perhitungan pihaknya menunjukkan kebutuhan anggaran yang lebih realistis berada di kisaran Rp10 hingga Rp15 miliar. Lebih lanjut, beliau memaparkan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU yang turut mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk perhelatan ini.
“Kita membutuhkan anggaran yang besar untuk memastikan Popda Kaltim XVII berjalan sukses dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi seluruh peserta. Kami dari Pemkab PPU telah mengalokasikan Rp7 miliar, namun alokasi dari Pemprov Kaltim sebesar Rp3 miliar terasa sangat minim. Ini jelas menjadi beban yang signifikan bagi kami sebagai tuan rumah,” ungkapnya pada Minggu (01/6/2025).
Ia menyoroti ketidakseimbangan kontribusi anggaran antara tuan rumah dan penyelenggara utama. Menurutnya, sebagai pihak yang akan menuai pujian atas kesuksesan acara, Pemprov Kaltim seharusnya menunjukkan komitmen finansial yang lebih besar dibandingkan tuan rumah.
“Seharusnya, Pemprov Kaltim sebagai penyelenggara utama Popda tingkat provinsi mengalokasikan anggaran yang lebih besar dari kami. Jika Popda berjalan lancar dan sukses, apresiasi dan nama baik akan diraih oleh provinsi. Namun, jika terjadi kendala atau kegagalan, PPU sebagai tuan rumah yang akan menanggung citra buruknya di mata para peserta dari seluruh Kalimantan Timur,” tegasnya.
Menyikapi situasi ini, Disdikpora PPU telah mengambil langkah proaktif dengan mengajukan surat permohonan penambahan anggaran kepada Pemerintah Provinsi Kaltim. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memastikan kesiapan PPU sebagai tuan rumah dan kualitas penyelenggaraan Popda Kaltim XVII secara keseluruhan.
“Kami telah mengirimkan surat resmi kepada provinsi untuk memohon penambahan anggaran. Terus terang, dengan anggaran yang ada saat ini, kami belum merasa sepenuhnya siap untuk menjamin kelancaran seluruh rangkaian acara,” pungkasnya. (ADV/CB/AJI)
Reporter : Aji Yudha
Editor : Nanabq
Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!