Menu

Mode Gelap
Hujan Deras Sebabkan Banjir di Penajam, Ratusan Keluarga Mengungsi

Advertorial DPRD Kaltim

Subandi Minta BPBD Aktifkan Sistem Peringatan Dini Banjir dan Perkuat Sinergi Lintas Lembaga

badge-check


					foto: Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi. (Dok. CB/QLA) Perbesar

foto: Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi. (Dok. CB/QLA)

SAMARINDA – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Samarinda dalam beberapa pekan terakhir memicu kekhawatiran baru akan potensi bencana alam. Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menyebut cuaca ekstrem memperberat upaya pengendalian banjir dan meningkatkan risiko longsor di sejumlah kawasan rawan.

“Kita tahu Pemkot sudah bekerja keras. Tapi curah hujan yang deras dan terus-menerus ini membuat beban penanganan makin berat. Ini masalah alam yang tidak bisa kita kendalikan,” kata Subandi, Minggu (1/6/2025).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, penanganan banjir di Samarinda kini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Ia mengingatkan, mitigasi bencana tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik, tapi juga membutuhkan kesiapsiagaan masyarakat.

“Bagi warga yang tinggal di lereng atau kawasan tebing, jangan sepelekan risiko. Banjir dan longsor bisa datang kapan saja, apalagi dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.

Ia mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik provinsi maupun kota untuk segera mengaktifkan sistem peringatan dini terhadap potensi bencana, khususnya tanah longsor. Subandi menegaskan, informasi yang cepat dan akurat bisa menyelamatkan banyak nyawa.

“BPBD harus segera petakan titik rawan dan informasikan ke warga. Semakin cepat masyarakat tahu, semakin besar peluang kita mengurangi dampaknya,” katanya.

Selain itu, ia mendorong terbangunnya sinergi antara pemerintah, lembaga kebencanaan, dan masyarakat. Menurut dia, penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan butuh koordinasi lintas lembaga dan tingkat pemerintahan.

“Ini bukan cuma tanggung jawab Pemkot. Perlu peran Pemprov, DPRD, dan warga sendiri. Kalau kita saling menguatkan, upaya penanggulangan bisa lebih efektif,” ujar Subandi.

Dengan perubahan iklim yang makin nyata, ia menambahkan, kebijakan penanganan bencana ke depan mesti lebih terintegrasi dan berbasis data. “Kita tidak bisa terus reaktif. Saatnya membangun sistem mitigasi jangka panjang,” ucapnya. (ADV/CB/QLA)

 

Penulis : QLA

Editor : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Iduladha di IKN: Sejuknya Udara, Hangatnya Kebersamaan

6 Juni 2025 - 15:54 WITA

Hamas Sebut Komunikasi Eksekutif dan Legislatif Mulai Membaik, RPJMD Segera Disahkan

2 Juni 2025 - 19:42 WITA

Gedung Rp 42 Miliar SMAN 14 Samarinda Retak, DPRD Kaltim Siap Inspeksi

2 Juni 2025 - 17:36 WITA

Warga Menduga Aktivitas Tambang Jadi Pemicu, ESDM Sebut Faktor Alam

2 Juni 2025 - 16:56 WITA

Ketua Komisi II DPRD Kaltim Soroti Mangkraknya Hotel Atlet: Sudah Habiskan Miliaran, Belum Juga Difungsikan

2 Juni 2025 - 16:39 WITA

Trending di Advertorial DPRD Kaltim