Menu

Mode Gelap
Basuki Hadimuljono dan Jess Dutton Bahas Kolaborasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Ibu Kota Nusantara PUPR PPU Terkendala Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Dekat IKN Jaga Kelestarian Lingkungan Lewat Penanaman Pohon di KIPP IKN Delegasi Sabah Kunjungi Ibu Kota Nusantara, Eksplorasi Potensi Investasi dan Kerja Sama Otorita IKN Terima Kunjungan Delegasi Pengusaha Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN PPU Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Dorong Peningkatan Kapasitas

PENAJAM PASER UTARA

FGD Ekraf PPU Rangkul 17 Sub Sektor, Cari Solusi Konkret untuk Penggiat Kreatif

badge-check


					Foto : FGD yang dilaksanakan Komite Ekraf PPU, (Dok : CahayaBorneo/DMS) Perbesar

Foto : FGD yang dilaksanakan Komite Ekraf PPU, (Dok : CahayaBorneo/DMS)

PENAJAM— Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) secara mandiri, selama tiga hari, kegiatan ini diinisiasi oleh Bupati PPU, Mudyat Noor.

Kegiatan FGD ini dilaksanakan, guna mendapatkan perhatian lebih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) PPU akan program kerja, dan beberapa masalah yang belum menemukan jalan keluar.

Ketua Komite Ekonomi Kreatif PPU, Sandry, menyampaikan, Komite Ekraf PPU akan merangkul para Penggiat dan Pelaku dari beberapa sektor, yaitu Pokdarwis, Pelaku Seni, Sanggar Seni, Kuliner dan Kriya yang masuk dalam 17 Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.

“Konsentrasi yang ingin di ciptakan dengan adanya FGD ini adalah kedepannya Ekosistem Pelaku dan Penggiat tersebut secara inklusif mendapatkan perhatian yang lebih dalam bentuk support kolaborasi dari Pemda PPU,” ungkap Sandry pada Rabu (18/6/2025).

Salah satu contoh permasalahannya yaitu, terdapat beberapa sanggar seni ketika pentas diluar daerah, ada beberapa kendala yaitu mengenai anggaran dan transportasi maupun akomodasi dari Pemda PPU. Karena secara tidak langsung mereka membawa nama daerah, dan yang lebih lagi mengharumkan nama daerah.

“Dari harapan atas permasalahan ini, dan melalui FGD ini bisa lahir atau menemukan solusi-solusi baru yang benar-benar dapat teralisasi langsung ke pelaku atau penggiat seni tersebut,” tambah Sandry.

Lebih lanjut, pada tanggal 20 Juni 2025, FGD Komite Ekraf PPU akan ditutup secara resmi oleh Bupati PPU, yang sesuai agenda beliau akan hadir menghasilkan solusi-solusi konkret atas berbagai kendala yang dihadapi.

“Cita-cita dari para Penggiat Seni, Pokdarwis, Kuliner dan Kriya bisa terjawab dan mendapatkan jalan keluar melalui Kolaborasi nyata,” imbuh Sandry. (CB/AJI)

 

Reporter   : Aji Yudha

Editor        : Nanabq

Dapatkan breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu!
Gabung sekarang di WhatsApp Channel resmi Cahayaborneo.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VaeJ8yD6GcGMHjr5Fk0D
Pastikan WhatsApp sudah terinstal, ya!!

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ribuan THL di PPU Ajukan Diri Jadi PPPK Penuh Waktu Tanpa TPP, DPRD Soroti Penyesuaian Formasi

16 Juli 2025 - 20:55 WITA

Light Up The Dream: PLN dan Pemkab PPU Hadirkan Terang bagi Warga Kurang Mampu

16 Juli 2025 - 20:46 WITA

KONI PPU Targetkan Semua Cabor Ikut Pra Porprov 2025, Arpan: Minimal Masuk Peringkat Empat

16 Juli 2025 - 17:41 WITA

Danjen Kopassus Tinjau Lokasi Operasi di PPU, Pemerintah Daerah Dukung Pengembangan Strategis

16 Juli 2025 - 13:20 WITA

Satlantas Polres PPU Edukasi Pengendara Lewat Operasi Patuh Mahakam 2025

16 Juli 2025 - 13:10 WITA

Trending di PENAJAM PASER UTARA